Berandai ketika aku temui lorong waktu
Aku bisa melanglang ke silamnya masa lalu
Dan aku pun bisa terawang misteri masa depanku
Tapi, kemanakah hendak dituju?
Haruskah aku berbalik ke silamnya masa lalu?
Memungut apa-apa yang terluput dari tanganku
Atau haruskah aku terawang misterinya masa depanku?
Biar aku tahu rahasia apa yang bakal berlaku padaku
Berandailah aku, melanglang ke silamnya masa lalu
Memungut apa-apa yang terluput dari tanganku
Sempurnakan setiap jengkal usahaku
Dan berkarib dengan sesiapa yang belum aku tahu
Hingga kembalilah aku pada masaku
Ah, kenapa dulu tidak begitu?
Pengandaian yang cuma buat panjang sedihku
Sungguh pun demikian, tiada terubah sedikit pun hidupku
Hingga sampailah aku pada sadarku
Hidupku tetaplah hasil rencana masa silamku
Tiada faedah mengandai baiknya masa lalu
Pun begitu ia sebuah bahan ajar, tuk berbaik di masa depanku
Berandailah aku, menerawang misteri masa depanku
Mengintip rahasia yang akan berlaku padaku
Cari kesudahan setiap peritiwa di duniaku
Dan telisik penggal-penggal kehidupanku
Hingga kembalilah aku pada masaku
Sungguh tercekat dengan rasa tak menentu
Kemana hendak berlari atas sesuatu yang bakal berlaku
Hilang juang, tinggal pasrah tunggu yang terpasti bagiku
Hingga sampailah aku pada sadarku
Tetaplah indah misteri takdir itu
Tiada faedah mengandai intip, tersebab jadikan diri kaku
Indah memilih, mulia berjuang, mengharap takdir terbaiku
Mengandai perbaiki masa laluku, mungin aku mampu
Tapi, tak akan berfaedah pada apa yang telah belaku
Sebuah kehati-hatian, agar tiada bertambah kesedihan itu
Cukuplah yang lampau, jadi ajar tuk berbaik di masa depanku
Mengandai mengintip masa depanku, mungkin aku mampu
Tapi itu hanyalah prasangka, tersebab ia tertutup bagiku
Sebuah kehati-hatian, menyangka yang baik padaku
Cukuplah ia jadi harapan, tuk berusaha jemput takdir terbaiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H