Mohon tunggu...
Umar Soleh
Umar Soleh Mohon Tunggu... Lainnya - karyawan swasta

Daku hanyalah semi kerdil, dari bebijian diantara bebijian lainnya. Daku sekedar penjaja sulaman kata dan pemain gaung rima

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia, Ibunya dan Ayahnya

12 November 2016   21:28 Diperbarui: 12 November 2016   21:31 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Engkau ialah kumpulan hari

Setiap berlalu hari,berlalu jua sebagian engkau

Sedari tangisan pertama, bayi itu senantiasa memanja

Hingga kanak-kanak, remaja dan kini

 

Ibunya yang sudah dipayahi selama 9 bulan

Tak pernah redup sayangnya sepanjang jalan

Mengajarinya berkata, mengawalnya berjalan

Ia perpustakaakan terlengkap dengan ilmu bersusun-susun

 

Ayahnya yang dalam tulusnya jadi penjaganya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun