Mohon tunggu...
Umar Sahal
Umar Sahal Mohon Tunggu... Sales - marketing & saled

Nama saya umar sahal umur saya saat ini 19 tahu tanggal lahir saya 25 april 2003 saat ini saya seorang mahasiswa di universitas pamulang, hobi saya menonton film dan bernyayi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pulang ke Rumah (Karya Umar Sahal)

23 Mei 2023   15:51 Diperbarui: 23 Mei 2023   16:12 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


Berkisah tentang seseorang perempuan  yang bernama maya yang saat ini sedang jauh dengan keluarganya. Maya  merantau jauh dari kampung halamannya ke kota untuk berkerja agar bisa membantu perekonomian keluarganya dan dirinya.
 
Keseharian Maya di kota hanya berkerja dan berkerja selalu monoton gitu gitu aja. Lalu di kemudian hari Maya mendapatkan cuti dari bos nya untuk pergi berlibur, lalu Maya berpikir dan merencanakan untuk pergi berlibur ke kampung halamannya saja karena dia sangat kangen kepada ibunya, kampung halaman dan terutama masakan ibunya sendiri itu.
 
Sebelum Maya berangkat ke kampung halamannya Maya mengabari ibunya bahwa ia akan hendak pulang ke kampung halamannya esok hari. mendengar kabar itu ibu nya sangat senang sekali karna sudah lama tidak bertemu dengan anak perempuan satu - satu nya itu. setelah selesai mengabari ibunya yang di kampung Maya mempersiapkan barang - barang yang akan di bawakan nanti untuk pulang ke kampung halamannya.
 
Pagi hari tiba Maya bersiap untuk menuju ke terminal dan menaiki bus untuk pergi ke kampung halamannya .Selang beberapa waktu Maya di bus sinar matahari sudah mulai terbenam saat Maya tiba di kampung halamannya. Setelah berbulan-bulan merantau dan bekerja di kota besar, kini tiba saatnya baginya untuk pulang ke rumah dan bersama keluarga. Maya sangat merindukan suasana kampung yang tenang dan damai, serta kehangatan keluarga yang selalu mengisi hatinya.
 
Ketika tiba di rumah, Maya disambut dengan senyum dan pelukan hangat oleh orang tua dan adik-adiknya. Rumah yang selalu menjadi tempat perlindungan dan kedamaian, kini kembali terasa begitu nyaman baginya. Setelah bersantai sejenak dan berbincang-bincang dengan keluarga, Maya merasa lapar dan meminta ibunya untuk memasak makan malam.
 
Saat menunggu makanan siap, Maya berjalan-jalan ke halaman belakang rumah. Di sana, dia melihat pohon mangga yang dulu selalu menjadi saksi bisu petualangannya saat masih kecil. Dia teringat betapa senangnya dulu bisa memanjat pohon itu dan memetik buah mangga segar yang rasanya begitu nikmat. Sekarang, dia merasa terkesan dengan betapa besar dan kokohnya pohon itu.
 
Tiba-tiba, Maya teringat akan kisah masa lalunya di kampung halamannya. Saat masih kecil, dia sering kali bermain dan bertualang bersama teman-temannya. Mereka mengeksplorasi setiap sudut kampung, dari kebun jagung hingga sungai kecil di pinggir desa. Maya sangat merindukan masa-masa itu, di mana dia merasa begitu bebas dan penuh kegembiraan.
 
Namun, seiring berjalannya waktu, Maya semakin jarang pulang ke kampung dan lebih banyak menghabiskan waktunya di kota. Dia sibuk dengan pekerjaannya dan terlalu lelah untuk melakukan perjalanan jauh ke kampung halamannya. Semua itu membuatnya semakin merindukan masa lalunya yang indah.
 
Tiba-tiba, terdengar suara ibunya memanggil dari dalam rumah, meminta Maya untuk segera makan malam. Maya kembali ke rumah dan menyadari betapa laparnya dia setelah seharian perjalanan. Ibu Maya sudah menyiapkan makanan kesukaannya, ikan goreng dengan sambal dan nasi putih yang pulen. Maya sangat senang sekali karena dia sudah lama tidak mencoba makanan masakan ibunya karna ia tinggal di kota selama beberapa bulan ini. Setelah selesai makan, keluarga Maya menghabiskan waktu bersama-sama, bercerita dan tertawa bersama.
 
Setelah menghabiskan beberapa hari di kampung, Maya mulai merasa sedih karena tiba saatnya baginya untuk kembali ke kota. Dia merasa betapa cepatnya waktu berlalu dan berat hatinya harus meninggalkan keluarga dan kampung halamannya. Namun, dia tahu bahwa pekerjaannya menuntutnya untuk segera kembali ke kota dan bekerja lagi.
 
Saat bersiap-siap untuk pergi, Maya memeluk keluarganya dengan tangisan haru karena Maya harus berpisah jauh lagi dengan keluargannya dan harus kembali lagi ke kota untuk berkerja agar bisa membantu perekonomian dia dan keluarganya.
 
Setelah berpamit - pamitan maya lekas pergi ke terminal untuk kembali ke kota menaiki bus. setelah sesampainya di kota Maya lekas membereskan barang - barangnya dan mandi lalu lekas tidur karena esok hari ia harus kembali berkerja lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun