Transparansi dan Literasi Algoritmik: Tantangan dan Implikasi dalam Pengelolaan Sistem Informasi pada Platform Digital
Dalam ekosistem digital yang semakin kompleks, peran algoritma dalam mengelola platform kolaboratif seperti Wikipedia telah menjadi topik yang sangat relevan. Seperti yang dibahas oleh R. Stuart Geiger dalam artikel "Beyond opening up the black box: Investigating the role of algorithmic systems in Wikipedian organizational culture" (2017), algoritma tidak hanya sekadar teknologi pengelola konten, tetapi juga elemen integral dalam membentuk budaya organisasi digital. Di Wikipedia, bot dan sistem otomatis menjadi tulang punggung yang mengatur aktivitas sehari-hari, seperti moderasi, pengawasan, dan pembaruan konten. Menurut data yang dikutip oleh Geiger, pada tahun 2017, sekitar 20% dari seluruh suntingan di Wikipedia dilakukan oleh bot, dan 22 dari 25 editor paling aktif adalah akun bot. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya peran sistem otomatis dalam menjalankan platform sebesar Wikipedia.
Namun, transparansi dari algoritma ini menjadi perdebatan hangat. Banyak akademisi dan praktisi mulai mempertanyakan bagaimana algoritma ini bekerja dan nilai-nilai apa yang tertanam dalamnya. Hal ini tidak hanya berlaku bagi Wikipedia, tetapi juga pada platform e-commerce, di mana algoritma digunakan untuk mengelola transaksi, memfasilitasi komunikasi, dan memastikan efisiensi operasional. Di tengah semakin tingginya ketergantungan terhadap algoritma, kita perlu melihat lebih jauh bagaimana sistem ini mempengaruhi struktur sosial dan budaya dari platform yang mengandalkannya.
***
Artikel yang ditulis oleh Geiger memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana algoritma membentuk budaya organisasi, khususnya dalam platform kolaboratif besar seperti Wikipedia. Di dalam sistem informasi, algoritma dan otomatisasi bukan hanya sekedar alat untuk meningkatkan efisiensi, tetapi juga pengatur dinamika sosial, interaksi, dan pengambilan keputusan. Hal ini juga relevan dalam pengamatan terhadap platform e-commerce, di mana algoritma sering menjadi komponen utama yang menggerakkan proses operasional dan pengalaman pengguna.
Dalam dunia e-commerce, algoritma berperan dalam berbagai aspek, mulai dari penentuan harga dinamis, personalisasi rekomendasi, hingga pengelolaan inventaris. Platform seperti Amazon menggunakan sistem algoritmik untuk menyesuaikan harga produk secara otomatis berdasarkan permintaan pasar, persediaan, dan aktivitas kompetitor. Begitu juga dengan Shopee atau Tokopedia yang menggunakan algoritma untuk mengoptimalkan pengalaman pengguna dengan memberikan rekomendasi produk berdasarkan preferensi dan perilaku belanja pengguna. Dalam konteks ini, algoritma bertindak sebagai "otak" yang mendukung pengambilan keputusan cepat dalam skala besar.
Namun, masalah yang dibahas oleh Geiger mengenai opasitas algoritma di Wikipedia juga sangat relevan untuk platform e-commerce. Banyak pengguna, baik penjual maupun pembeli, tidak memahami sepenuhnya bagaimana keputusan yang diambil oleh sistem otomatis ini dibuat. Misalnya, dalam sistem penentuan harga dinamis, konsumen mungkin tidak mengetahui mengapa harga produk tertentu naik atau turun secara signifikan dalam waktu singkat. Geiger menyoroti bahwa hal serupa terjadi di Wikipedia, di mana banyak kontributor baru merasa kewalahan oleh sistem yang dijalankan oleh bot. Mereka tidak hanya harus mempelajari tata cara penggunaan platform, tetapi juga bagaimana berinteraksi dengan sistem otomatis yang mengatur sebagian besar proses pengawasan dan moderasi.
Sistem algoritmik juga memiliki implikasi besar terhadap bagaimana kekuatan pasar dan pengaruh dipetakan dalam ekosistem digital. Pada platform e-commerce, perusahaan dengan pemahaman yang lebih baik tentang cara kerja algoritma dapat memanfaatkan sistem untuk keuntungan mereka. Sebagai contoh, algoritma pencarian dan rekomendasi produk di Amazon memberikan keuntungan bagi penjual yang dapat mengoptimalkan deskripsi produk dan strategi pemasaran mereka sesuai dengan algoritma. Ini serupa dengan temuan Geiger, di mana pengguna veteran Wikipedia yang sudah memahami kompleksitas bot dapat lebih efektif berkontribusi dan berpartisipasi dalam komunitas.
Dengan demikian, artikel Geiger mengingatkan kita bahwa dalam dunia yang semakin bergantung pada sistem algoritmik, baik di Wikipedia maupun platform e-commerce, ada kebutuhan mendesak untuk meningkatkan transparansi dan literasi algoritmik. Memahami bagaimana sistem otomatis bekerja menjadi kunci bagi pengguna untuk berinteraksi lebih efektif dan berpartisipasi penuh di dalam platform tersebut.
***
Artikel Geiger menunjukkan bahwa transparansi dan pemahaman tentang algoritma sangat penting dalam ekosistem digital yang semakin kompleks. Dalam platform seperti Wikipedia dan e-commerce, sistem otomatis telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya organisasi dan interaksi pengguna. Namun, tantangan muncul ketika hanya pengguna berpengalaman yang dapat memahami dan memanfaatkan algoritma ini, sementara pengguna baru atau yang kurang terampil sering kali terpinggirkan oleh sistem yang mereka tidak pahami sepenuhnya.