Jakarta (23/4) - Di tengah dinamika sosial dan politik yang terus berkembang di Indonesia, hadir sebuah gerakan yang mengusung semangat kepemimpinan dari kalangan pemuda yaitu TurunTangan. Gerakan ini tidak hanya sekadar wadah bagi pemuda untuk berkreasi, namun juga menjadi sarana bagi pemimpin masa depan melalui aksi sosial kerelawanan.
Dengan semangat yang menggebu, TurunTangan membangkitkan kesadaran setiap individu untuk melatih jiwa kepemimpinan dalam dirinya. Gerakan ini mengajak para pemuda untuk bersatu dan bersama-sama menyelesaikan problematika sosial yang dihadapi oleh bangsa ini. Mengusung semangat "nol rupiah", TurunTangan menegaskan bahwa setiap orang dapat berkontribusi, tanpa terkecuali, untuk memperbaiki kondisi bangsa.
TurunTangan percaya bahwa pembangunan Indonesia tidak mungkin hanya mengandalkan satu orang atau satu lembaga saja. Sebagai kelanjutan dari janji kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan, TurunTangan berdiri teguh untuk mengajak masyarakat turut serta dalam membangun negara ini.
Dengan visi menjadi gerakan kerelawanan yang mendorong masyarakat untuk peduli dan terlibat aktif dalam mewujudkan Indonesia yang dipimpin oleh pemimpin-pemimpin berkompeten dan berintegritas, TurunTangan merumuskan misi yang jelas. Misi tersebut meliputi pembangunan basis komunitas relawan di berbagai daerah, penyebarluasan gerakan yang berdampak pada penyelesaian permasalahan lokal dan nasional, dorongan terhadap masyarakat untuk peduli terhadap politik, serta persiapan generasi muda menjadi pemimpin yang berkualitas.
TurunTangan bukan hanya sekadar gerakan, melainkan sebuah yayasan non-profit yang aktif dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, edukasi politik, sosial masyarakat, lingkungan, dan kesehatan. Dengan lima pilar ini, TurunTangan mencoba merangkul seluruh permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Salah satu momentum penting dalam perjalanan TurunTangan adalah saat Anies Baswedan, seorang tokoh yang peduli akan masa depan bangsa, menginisiasi gerakan ini pada tahun 2013. Dari situlah, lebih dari 37.000 relawan TurunTangan bergerak bersama-sama di berbagai pelosok Indonesia.
Tantangan yang dihadapi oleh TurunTangan tidaklah sedikit. Namun, fokus utamanya tetap pada mengajak sebanyak mungkin orang untuk peduli dan terlibat dalam mengurus bangsa Indonesia. Dengan adanya cabang-cabang TurunTangan yang tersebar di berbagai daerah, setiap individu diharapkan dapat berpartisipasi dalam proyek-proyek yang diadakan.
Sebagai bagian dari TurunTangan, setiap individu memiliki kesempatan untuk berkontribusi dalam perubahan yang mereka inginkan. Melalui kegiatan seperti santunan bagi mereka yang membutuhkan, pelatihan bahasa isyarat, atau bahkan penanaman mangrove, setiap langkah kecil ini memberikan dampak yang besar bagi masyarakat sekitar.
Harapan kedepannya adalah agar TurunTangan dapat terus berkembang dan membawa perubahan yang baik bagi Indonesia. Dengan melibatkan generasi muda sebagai agen perubahan, TurunTangan membuka jalan menuju masa depan yang lebih cerah bagi bangsa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H