Giddens berpendapat bahwa struktur terdiri dari aturan dan sumber daya. Aturan adalah norma, konvensi, dan harapan yang memandu perilaku, sedangkan sumber daya mengacu pada sarana yang tersedia bagi individu dalam konteks sosial tertentu. Aturan dan sumber daya membentuk pilihan dan tindakan individu, dan pada gilirannya, individu mereproduksi dan mengubah struktur sosial melalui praktik sehari-hari mereka.
Teori strukturasi menunjukkan bahwa individu memiliki agensi, yang mengacu pada kapasitas mereka untuk bertindak dengan sengaja dan membuat pilihan dalam batasan dan peluang yang disediakan oleh struktur sosial. Namun, agensi ini selalu terstruktur dan dimungkinkan oleh sistem sosial yang ada.
Giddens menekankan konsep "dualitas struktur", menyoroti bahwa struktur dan agensi bukanlah entitas yang terpisah tetapi saling terkait. Individu bukanlah produk pasif dari struktur sosial, juga bukan agen yang sepenuhnya otonom. Sebaliknya, mereka secara aktif terlibat dengan struktur, menafsirkan aturan, dan menjalankan hak pilihan dalam proses strukturasi yang sedang berlangsung.
Dengan berfokus pada strukturasi, Giddens memberikan kerangka untuk memahami hubungan rekursif antara individu dan masyarakat. Perspektif ini mengakui pentingnya struktur sosial sambil mengakui kekuatan transformatif dari tindakan dan interaksi individu.
Teori strukturasi Giddens menawarkan kerangka komprehensif untuk menganalisis interaksi kompleks antara struktur sosial dan agensi individu, memberikan wawasan tentang dinamika kehidupan sosial dan perubahan sosial.
Teori strukturasi Anthony Giddens mengeksplorasi hubungan antara struktur sosial dan agensi individu. Ini berpendapat bahwa struktur sosial dan agensi manusia saling konstitutif, artinya mereka membentuk dan mempengaruhi satu sama lain dalam proses yang berkelanjutan dan rekursif. Berikut uraian tentang cara kerja strukturasi dalam teori Giddens:
1. Struktur Sosial : Giddens mendefinisikan struktur sosial sebagai pola aturan dan sumber daya yang mengatur kehidupan sosial. Aturan mengacu pada norma, konvensi, dan praktik mapan yang memandu perilaku dalam masyarakat atau konteks sosial tertentu. Sumber daya mencakup sarana material dan simbolik yang digunakan individu untuk melakukan tindakan mereka. Contoh sumber daya termasuk uang, pendidikan, jaringan sosial, dan pengetahuan budaya.
2. Agensi : Agensi mengacu pada kapasitas individu untuk bertindak dan membuat pilihan. Ini adalah kemampuan untuk melakukan perilaku yang disengaja dan bertujuan dalam batas-batas dan kemungkinan yang ditentukan oleh struktur sosial. Individu memiliki berbagai tingkat agensi tergantung pada akses mereka ke sumber daya, posisi sosial, dan kendala yang mereka hadapi dalam struktur tertentu.
3. Strukturasi : Strukturasi, dalam teori Giddens, mengacu pada proses di mana struktur sosial diciptakan, direproduksi, dan diubah oleh tindakan dan interaksi individu. Ini menekankan bahwa individu bukan hanya aktor pasif yang menyesuaikan diri dengan struktur yang telah ditentukan sebelumnya, juga tidak sepenuhnya bebas untuk bertindak tanpa pengaruh dari struktur sosial. Sebaliknya, individu secara aktif terlibat dengan struktur, menafsirkan aturan, dan membuat pilihan yang membentuk dan membentuk kembali struktur tersebut.
4. Dualitas Struktur : Giddens memperkenalkan konsep "dualitas struktur" untuk menyoroti keterkaitan antara struktur dan agensi. Konsep ini menunjukkan bahwa struktur adalah media dan hasil dari tindakan manusia. Individu memanfaatkan struktur yang ada untuk memandu perilaku mereka, tetapi tindakan mereka, pada gilirannya, berkontribusi pada reproduksi atau transformasi struktur tersebut. Struktur dan agensi bukanlah entitas yang terpisah tetapi saling terkait dan tidak dapat dipisahkan.
5. Refleksivitas : Refleksivitas mengacu pada kemampuan individu untuk merenungkan dan mengubah tindakan dan praktik sosial mereka berdasarkan pemahaman mereka tentang struktur sosial tempat mereka tertanam. Ini melibatkan putaran umpan balik yang berkelanjutan antara individu dan struktur saat mereka menafsirkan, menafsirkan ulang, dan menyesuaikan perilaku mereka sebagai respons terhadap keadaan yang berubah.