UMM mereka di SD Negeri 2 Mangliawan. Mengusung tema "Menghidupkan Kembali Permainan Tradisional," mereka membawa dua permainan klasik congklak dan kaleng telefon ke dalam suasana pendidikan yang modern. PMM merupakan salah satu program yang mengharuskan mahasiswanya terjun langsung ke masyarakat.Kegiatan pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sasaran program kerja yang di lakukan sangat beragam, dari untuk UMKM, sekolah, hingga masyarakat.
Di tengah perkembangan teknologi yang pesat, tidak ada salahnya jika kita sesekali meluangkan waktu untuk merenungkan kembali kebudayaan tradisional yang kerap kali terabaikan. Inilah yang dilakukan oleh mahasiswa kelompok 58 dari gelombang 3 dalam program PMM (pengabdian mahasiswa untuk masyarakat)Congklak, permainan papan tradisional yang telah dimainkan sejak ribuan tahun lalu, dan kaleng telefon, alat komunikasi sederhana yang mengandalkan kekuatan getaran suara, dipilih oleh mahasiswa sebagai sarana untuk mendekatkan siswa dengan warisan budaya Indonesia. Permainan ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga sarana belajar yang mengasah keterampilan kognitif dan sosial anak-anak.
sejarah dan makna dari congklak dan kaleng telefon. Dalam sesi bermain congklak, siswa belajar tentang strategi, perhitungan, dan kesabaran, sementara kaleng telefon mengajarkan mereka prinsip dasar akustik serta pentingnya komunikasi efektif.
Selama kegiatan pengabdian ini, mahasiswa tidak hanya menyajikan permainan secara langsung, tetapi juga memberikan penjelasan mendalam tentang Kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendidik. Siswa-siswa SD Negeri 2 Mangliawan tampak antusias mengikuti setiap sesi, mengungkapkan rasa ingin tahunya dan kegembiraannya. Mereka belajar bermain dengan cara yang menyenangkan, sambil memahami nilai-nilai yang terkandung dalam permainan tradisional. Para mahasiswa juga mengadakan diskusi interaktif tentang bagaimana permainan tradisional dapat meningkatkan kreativitas dan kerjasama.
 Inisiatif dari kelompok PMM ini lebih dari sekadar kegiatan pengabdian. Ini adalah upaya untuk membangun jembatan antara generasi yang lebih tua dan generasi muda. Dengan memperkenalkan permainan tradisional kepada anak-anak, mahasiswa membantu menjaga agar budaya tersebut tetap hidup di tengah gempuran zaman modern. Mereka juga memberi contoh nyata tentang bagaimana warisan budaya dapat diteruskan dengan cara yang menyenangkan dan edukatif.
 Melalui pengabdian ini, mahasiswa tidak hanya memberikan dampak positif pada siswa SD Negeri 1 Mangliawan, tetapi juga menunjukkan kepada kita semua pentingnya melestarikan budaya lokal. Dengan terus melakukan kegiatan serupa, mereka berharap generasi mendatang akan lebih menghargai dan melestarikan kekayaan budaya tradisional Indonesia.
 Kegiatan ini merupakan cerminan dari semangat pengabdian yang tinggi dan kecintaan terhadap budaya. Semoga lebih banyak inisiatif seperti ini muncul untuk menjaga warisan budaya kita agar tetap relevan dan diterima oleh generasi-generasi mendatang. Dengan membawa permainan tradisional ke dalam konteks pendidikan yang modern, kelompok pengabdian ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai yang berharga dalam diri siswa. Ini adalah contoh nyata dari pengabdian yang penuh makna dan dampak positif bagi masyarakat.