JAKARTA- Alexander the Great tertulis dalam sejarah adalah sosok raja penakluk bernama Alexander III dari kerajaan Yunani kuno di Makedonia. Kini, sosok Alexander yang hebat muncul di dunia sepak bola.
Julukan "Alexander the Great" pertama kali diciptakan oleh fans Newcastle United. Julukan itu ditujukan kepada penyerang andalan mereka yang tampil ganas. Dia adalah Alexander Isak.
Isak lahir di kota Solna, Swedia. Ia pertama kali bermain untuk tim liga Swedia, AIK U-19 pada 2014. Isak hanya butuh kurang lebih 2 tahun untuk masuk tim utama AIK.Â
Isak sudah bermain di liga utama Swedia dan kualifikasi liga Eropa pada 2016. Isak menorehkan 17 gol dan 1 assist dari 38 laga di semua kompetisi bersama AIK di Swedia.
Borussia Dortmund melihat potensi Isak, lalu membawanya ke Jerman. Isak bermain di 3 level tim berbeda bersama Dortmund, yaitu tim utama Dortmund, Dortmund II, dan Dortmund U-19.Â
Isak membantu Dortmund dalam meraih 1 gelar DFB Pokal bersama tim utama (2016/2017) dan 1 gelar liga Jerman U-19 (2016/2017). Â Ia menorehkan 7 gol dan 3 assist dari 27 laga di semua kompetisi bersama Dortmund.
Dortmund meminjamkan Isak ke tim Belanda, Willem II Tilburg, pada musim selanjutnya. Isak mulai menunjukkan kapasitasnya di liga dan piala Belanda. Ia mencatatkan 14 gol dan 7 assist dari 18 laga.
Penampilan apik itu memincut perhatian tim Spanyol, Real Sociedad. Real Sociedad kemudian membeli Isak seharga 15 juta euro dari Dortmund pada 2019/2020. Isak hanya pulang sebentar ke Dortmund lalu pindah ke Spanyol.
Di Spanyol, Isak semakin terang menunjukkan bakatnya. Ia memberikan dampak instan dalam membantu Real Sociedad meraih gelar Copa del Rey 2019/2020. Isak juga menjadi topskor turnamen tersebut.
Isak bermain untuk Real Sociedad selama 4 tahun (2019-2022). Isak berhasil menorehkan total 44 gol dan 8 assist dari 132 laga di semua kompetisi Spanyol bersama Real Sociedad.Â