Mungkin saja banyak yang belum tahu apa itu CIS (Commonwealth of Independent State), semoga tulisan ini dapat membuka wawasan lebih luas. CIS adalah organisasi regional yang dibentuk pada tahun 1991 setelah runtuhnya Uni Soviet. Organisasi ini bertujuan untuk memfasilitasi kerja sama di bidang ekonomi, politik, keamanan, budaya, dan perdagangan antara negara-negara bekas Uni Soviet. Meskipun CIS bukanlah serikat politik seperti Uni Soviet, organisasi ini menjadi platform penting bagi negara-negara anggotanya untuk mempertahankan hubungan baik dan menjaga stabilitas regional. Negara-negara anggota CIS mencakup Rusia, Belarus, Kazakhstan, Uzbekistan, Turkmenistan, Tajikistan, Kyrgyzstan, Armenia, Azerbaijan, Moldova, dan beberapa lainnya. Beberapa negara, seperti Georgia dan Ukraina, telah mengurangi partisipasi mereka dalam organisasi ini karena alasan geopolitik.
Salah satu tren penting dalam CIS adalah peningkatan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan antarnegara anggota. Saat ini, sekitar *85% perdagangan antarnegara CIS dilakukan dalam mata uang nasional*, seperti rubel Rusia, tenge Kazakhstan, dan hryvnia Ukraina. Ini menunjukkan upaya bersama untuk mengurangi ketergantungan pada dolar AS atau euro dalam transaksi internasional. Peningkatan penggunaan mata uang nasional juga mencerminkan langkah menuju integrasi ekonomi yang lebih erat di antara negara-negara CIS, juga berperan dalam proyek-proyek infrastruktur bersama, seperti jalur pipa gas, jaringan listrik, dan transportasi, yang bertujuan untuk meningkatkan konektivitas regional. Selain itu, kerja sama keamanan melalui organisasi seperti Collective Security Treaty Organization (CSTO) memperkuat stabilitas di kawasan ini.
---
Organisasi CIS telah menjadi salah satu elemen penting dalam geopolitik global, terutama dalam konteks pergeseran kekuatan dari Barat ke Timur. Negara-negara anggota CIS, dipimpin oleh Rusia, semakin memperkuat hubungan ekonomi dan politik mereka sebagai bagian dari strategi untuk menciptakan dunia multipolar yang lebih adil dan seimbang. Salah satu contoh nyata dari pengaruh CIS adalah *peningkatan penggunaan mata uang nasional* dalam perdagangan regional. Sebagai respons terhadap sanksi Barat dan dominasi dolar AS dalam sistem keuangan global, negara-negara CIS beralih ke mata uang lokal untuk melindungi perdagangan mereka dari tekanan geopolitik. Langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan pada Barat tetapi juga menciptakan stabilitas ekonomi di tengah ketidakpastian global. CIS juga menjadi bagian dari visi Rusia menciptakan *"Greater Eurasian Partnership"*, yaitu kerangka kerja sama ekonomi dan politik yang lebih luas di kawasan Eurasia. Kerja sama ini melibatkan organisasi regional lainnya, seperti SCO (Shanghai Cooperation Organization) dan EAEU (Eurasian Economic Union), untuk memperkuat integrasi ekonomi dan keamanan di kawasan tersebut. Dengan meningkatkan kolaborasi di bidang ekonomi, keamanan, dan infrastruktur, CIS berkontribusi pada pembentukan tatanan dunia multipolar yang lebih inklusif. Hal ini menjadi tantangan signifikan bagi dominasi Barat dalam sistem keuangan dan politik global.
---
Negara-negara anggota CIS semakin fokus pada penguatan ekonomi regional sebagai bagian dari strategi menghadapi ketidakpastian global. Salah satu tren utama dalam CIS adalah *peningkatan penggunaan mata uang nasional dalam perdagangan antarnegara anggota*. Saat ini, sekitar 85% perdagangan di kawasan ini dilakukan dalam mata uang lokal, seperti rubel Rusia, tenge Kazakhstan, dan hryvnia Ukraina. Langkah ini bertujuan mengurangi ketergantungan pada dolar AS dan euro, serta melindungi ekonomi regional dari dampak sanksi Barat. Selain itu, CIS juga mendorong integrasi ekonomi melalui proyek-proyek bersama, seperti pembangunan infrastruktur energi, transportasi, dan telekomunikasi. Misalnya, beberapa negara CIS bekerja sama dalam proyek jalur pipa gas untuk memastikan pasokan energi yang stabil di kawasan tersebut. Proyek-proyek ini tidak hanya meningkatkan konektivitas fisik tetapi juga memperkuat hubungan ekonomi dan politik antarnegara anggota. Pada saat yang sama, CIS juga berperan penting dalam strategi ketahanan regional. Organisasi seperti CSTO (Collective Security Treaty Organization) memungkinkan negara-negara anggota untuk berbagi sumber daya militer dan keamanan guna menghadapi ancaman bersama. Kerja sama ini menjadi landasan stabilitas di kawasan Eurasia, terutama di tengah ketegangan geopolitik global. Secara keseluruhan, CIS telah menjadi contoh bagaimana sejumlah negara dapat memperkuat diri mereka sendiri melalui kerja sama regional. Dengan mengurangi ketergantungan pada Barat dan memperkuat integrasi ekonomi serta keamanan, CIS berkontribusi pada pembentukan dunia multipolar yang lebih stabil dan adil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI