Penggunaan uang koin sebagai alat tukar perdagangan di Tiongkok memiliki sejarah yang sangat panjang, konon umurnya lebih tua daripada peradaban lain di dunia. Koin pertama kali diperkenalkan oleh Tiongkok pada milenium pertama SM, dan pengembangannya menjadi sistem monoter yang terstandarisasi membutktikan betapa majunya peradaban Tiongkok dalam hal ekonomi dan perdagangan.
Tiongkok mulai menggunakan uang koin sebagai alat tukar perdagangan sejak periode Zaman Negara-Negara Berperang(475-221 SM). Standarisasi uang koin dimuali pada Dinasti Qin (221 SM), dan sistem moneter terus berkembang hingga Dinasti Tang dan seterusnya. Uang Koin Tiongkok tidak hanya digunakan di dalam negeri tetapi juga menyebar ke wilayah lain, termasuk Asia Tenggara, melalui jalur perdagangan maritim. Ingat jaman sekarang penggunaan mata uang US $ yang digunakan sebagai mata uang internasional, Tiongkok pada masa itu telah menjadi super power dunia yang sangat kuat ekonomi dan tentu saja termasuk negara kaya, seprti Amerika Serikat saat sekarang ini.
Uang koin Tiongkok yang ditemukan pada situs-situs arkeologi di Indonesia, termasuk wilayah yang pernah menjadi bagian dari Kerajaan Majapahit (1293-1527M), Hal ini menggambarkan bahwa hubungan perdagangan antara Tiongkok dan Nusantara telah berlangsung sejak lama. Penggunaan uang koin Tiongkok di Nusantara sebagai alat tukar dalam perdagangan punya alasan yaitu kualitasnya yang baik dan nilai yang diakui secara internasional. Jenis uang koin yang ditemukan di Indonesis umumnya barasal dari Dinasti Tang, Song, dan Ming, memiliki desain khas berbentuk bulat dan lubang persegi.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang sejarah penggunaan koin di Tiongkok:
Awal mula penggunaan koin logam pertama di Tiongkok muncul selama periode Zaman Negara-Negara Berperang (475--221 SM). Sebelum itu, masyarakat Tiongkok menggunakan berbagai bentuk uang komoditas, seperti kulit kerang (cowry shells), barang-barang berharga, atau logam mentah sebagai alat tukar.
Koin Perunggu, koin logam pertama kali ditemukan di negara-negara bagian seperti Yan, Zhao, dan Qi selama periode Negara-Negara Berperang. Koin-koin ini biasanya berbentuk unik, seperti pisau (dao coin) atau sekop ( bu coin), mencerminkan alat-alat yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Koin Bulat dengan Lubang Persegi. Pada akhir periode ini, koin dengan desain bulat dan lubang persegi di tengah mulai diperkenalkan. Desain ini memudahkan penyimpanan dan transportasi karena koin dapat dirangkai dengan tali.
Standarisasi Koin oleh Dinasti Qin (221--206 SM).Pada tahun 221 SM, Qin Shi Huang, kaisar pertama Tiongkok dari Dinasti Qin, menyatukan negara-negara bagian Tiongkok dan melakukan reformasi besar-besaran, termasuk dalam sistem moneter. Dia memperkenalkan koin bulat dengan lubang persegi sebagai mata uang resmi di seluruh Tiongkok.
Nama Koin : Koin ini disebut *ban liang qian*.
Material : Terbuat dari perunggu.
Ukuran dan Berat : Standar ukuran dan berat ditetapkan untuk memastikan keseragaman dalam perdagangan. Standarisasi ini adalah langkah penting dalam mengintegrasikan ekonomi Tiongkok dan memfasilitasi perdagangan antar wilayah.
Dinasti Han (206 SM--220 M): Kemajuan dalam Sistem Moneter. Selama Dinasti Han, penggunaan koin semakin meluas dan sistem moneter menjadi lebih canggih. Beberapa inovasi penting meliputi: Perubahan Nama Koin. Dinasti Han mengganti koin Qin dengan *wu zhu qian*, yang lebih ringan tetapi tetap standar. Pengawasan Pemerintah Pusat mengambil kendali penuh atas pencetakan koin untuk mencegah pemalsuan dan menjaga stabilitas ekonomi. Koin Tiongkok mulai digunakan dalam perdagangan internasional melalui Jalur Sutra, membawa pengaruh ekonomi Tiongkok ke wilayah-wilayah seperti Asia Tengah, India, dan bahkan Romawi.