Mohon tunggu...
Umar Faruq
Umar Faruq Mohon Tunggu... Penulis - Hukum Tata Negara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Politik Hukum Yang Apiratif akan melahirkan Hukum yang responsif sedangkan politik Hukum yang konservatif akan melahahirkan hukum yang tirani dan Ortodok

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lambaian Tangan Wanita

16 November 2021   21:24 Diperbarui: 16 November 2021   21:37 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Angin tertiup membuat dedaunan melambai - melambai
Lambaian yang penuh dengan kesejukan membuat hati terasa damai
Angin tertiup lagi membuat awan melambai melambai dengan awan putih berlatar biru  menambah hati semakin damai

Bersama dengan lambaian alam dengan panorama indahnya
Serpihan lambaian juga ada dari seorang wanita melambai - lambaikan tangannya
Lengkap dengan petikan senyuman yang menghiasi paras cantiknya
Senyum itu Tertata rapi dalam tumpukan beribu fakta yang di sembunyikannya

Masih dengan lambaian seorang wanita
Yang memilki misteri dari  skenario tuhan yang maha tahu segalanya
Seorang wanita melambai tanpa berkata- kata
Seakan memberikan pertanda bahwa dia mengamini ketentuan Tuhannya

Hati yang semakin menggelora bertanya bertanya
Pertanda apa dia melambaikan tangannya
Perdebatan tak terbatas mencoba menerjemahkan lambaian dan petikan manis di paras wajahnya

Tafsir  pertama
Apakah ini jawaban bahwa dia suka dengan tanda senyum manisnya
Tafsir  kedua
tapi dia melambai kemudian pergi dengan sejuta rasa dan kerinduan yang membeku

Ternya Dua tafsir ku salah, yang benar adalah dia hanya pelangi yang hadir setelah hujan
Kemudian pergi setelah banyak orang tau  tentang  keindahannya

Terimakasih Keindahannya pelangi telah membuatku tahu warna kehidupan yang sebenarnya

Lambaian seorang wanita...

Oleh: Umar Faruq

     

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun