Mohon tunggu...
Umar Faruq
Umar Faruq Mohon Tunggu... Penulis - Hukum Tata Negara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Politik Hukum Yang Apiratif akan melahirkan Hukum yang responsif sedangkan politik Hukum yang konservatif akan melahahirkan hukum yang tirani dan Ortodok

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahlawanku

13 November 2021   02:30 Diperbarui: 13 November 2021   02:49 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiap tahun di peringat 10 November sebagai hari pahlawan
Semangat juang tak terhalang bagai bara api yang kian membara
Bara api kian menyala- menyala saat penjajah membombardir  para sang pahlawan tanpa tanda jasa
Letusan bom, tembakan dan pembasmian mencoba menghentikan api yang membara

Api kian menyala - menyala sampai ke  pelosok negeri tercinta
Membakar semangat para pahlawan yang mencinta - citakan kemerdekaan
Letusan bom menggerakkan hati nya sembari menepuk dadanya dengan untaian suci merdeka

sekujur darah mengalir deras menyatu dengan tanah menandakan mereka memperjuangkan tanah leluhurnya

Tulus tanpa pamrih tertanam mengakar yang semakin tumbuh yang berbuah kemerdekaan
Hembusan nafas menentukan nafas tanah leluhurnya
Yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan mengisi kemerdekaan yang  selanjutnya
 
Kemerdekaan di raih mulai menggoreskan hirup liku perjalanan panjang yang amat belia
Tertanam kokoh sebagai negara  Indonesia
Sebagai sebuh janji suci untuk merdeka

Misi utama kemerdekaan sebagai keadilan dan kesetaraan menjadi nyawa untuk merdeka
Tugas mulia dari para pahlawanku menitip sepucuk pesan untuk  menjaga bangsa Indonesia

Keringnya moral tak bisa di hindarkan
Korupsi dan  ketidak adilan menghiasi goyahnya  negara yang mulai tersakiti oleh para regenerasi

Pesan mu   terlalu suci dilaksanakan orang yang najis yang penuh kesalahan.

Oleh :Umar Faruq

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun