Mohon tunggu...
Umar Faruq
Umar Faruq Mohon Tunggu... Penulis - Hukum Tata Negara
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Politik Hukum Yang Apiratif akan melahirkan Hukum yang responsif sedangkan politik Hukum yang konservatif akan melahahirkan hukum yang tirani dan Ortodok

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Palu Sakti

15 September 2021   04:50 Diperbarui: 15 September 2021   04:55 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tok..tok..tok bunyi palu sakti
Lantunan nafas para pencari keadilan berdenyut
Nafas itu semakin kencang tak bersemai
Mendengar ketokan palu bergetar mendebar

Pertanyaan - pertanyaan semakin lantang di ajukan
Kenapa kau mencuri?
Kenapa kau membunuh?
Kenapa melakukan Perbutan jahat?
Yang menurut negara hukum harus dihukum

Palu sakti berkata lagi
Kamu tau perbuatan mu itu melanggar hukum
Tau yang mulia jawab penuh gemetar
Lalau Kenapa melakukan Perbutan itu

Saya mencuri karena lapar yang mulia
Saya membunuh karena membela diri
Saya berbuat jahat karena negara tak memberikan perlindungan padaku dari kejahatan

Janji menjamin kebutuhanku
Negara berjanji menjagaku dua empat jam
Negara juga menjamin jiwaku terjaga

Tapi nyatanya negara itu bohong padaku yang mulia
Mereka berjanji yang tak bertuan.
Palu sakti termenung ....tok...tok...tok..
Menjadi saksi janji palsu negara  

Oleh: Umar farauq

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun