Mohon tunggu...
Novia Meril Bettri
Novia Meril Bettri Mohon Tunggu... Lainnya - 🌼

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ayah

30 Oktober 2023   09:57 Diperbarui: 30 Oktober 2023   10:05 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Juan Pablo Serrano Arenas: Pexels


Kota-kota pejamkan sibuk
Namun ada sebagian yang tetap rukuk
Separuh malam di lewati dengan khusyuk
Mengadu dan meminta petunjuk

Kasar tapak tangan karena keras dunia
Separuh keringat di telan penguasa
Tak ada daya dan upaya
Besok kembali bekerja

Hari ini kita makan nasi dan kerupuk
Sahut suara Ayah yang tersedak tunduk
Putih nasi,
Seputih niat Ayah yang berharap pulang membawa lauk
Hitam langit,
Sehitam keringat Ayah ketika melewati ufuk

*30-10-2023*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun