Assalamu'alaikum
Selamat Pagi untuk Kompasianer & Admin yang bertugas, Semoga hari ini dalam keadaan sehat dan bahagia.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, dimana setiap kebaikan yang kita lakukan akan mendapat pahala yang berlimpah. Salah satunya merujuk sesuai judul di atas yaitu Satu rasa Saat Beduk Tiba. Maknanya adalah apa yang kita makan saat berbuka jangan hanya dirasakan oleh orang-orang yang ada di rumah saja, tapi alangkah indahnya bila kita bagikan ke tetangga kiri dan kanan atau kerabat terdekat yang mungkin sore menjelang beduk masih tidak tahu akan makan dengan apa.
HR. Tirmidzi no. 1984 : Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya. Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata,
Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah? Â Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan shalat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.
Saat memberi makanan dari apa yang kita masak atau kita beli sebenarnya itu salah satu cara untuk meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap sesama. Dan dari dalam hati akan ada kepuasan tersendiri saat bisa melihat senyum sumringah dari orang-orang yang kita beri. bahkan tak jarang kita temui orang-orang yang kita beri juga turut mendoakan kita secara langsung. Sungguh indah bukan.
Berbagi tidak harus dengan sesuatu yang mahal,yang jelas apa yang kita beri tentunya adalah sesuatu yang layak. Sedikit cerita di penghujung tulisan ini, pada satu sore saya mengantarkan bukaan kepada Kak Jingga (nama samaran). Sebelum kerumah Kak Jingga, saya Chat terlebih dahulu melalui WA menanyakan apakah sedang dirumah atau tidak.Â
Alhamdulillah Kak Jingga ada dirumah. Saya langsung melangkah kerumah Kak Jingga dan memberikan bukaan yang sudah saya beli, lalu pamit untuk pulang. Dan Masya Allah saya justru tidak di izinkan pulang, Kak Jingga mengajak saya untuk berbuka bersama di rumahnya.Sungguh tersentuh hati saya pada sore itu.
Tidak ada sama sekali berharap akan diganti untuk apa yang saya beri. Namun begitulah indahnya jika kita berbagi kepada tetangga atau kerabat atau bahkan orang yang sama sekali tidak kita kenal. Ada saja balasan yang kita dapatkan meski tidak selalu dari orang yang sama. K
enikmatan yang sungguh harus saya syukuri, bisa berbuka dengan menu yang sederhana ada tumis bayam dan tumis sarden juga teh hangat. Kalau saja Kak Jingga tidak mengajak buka bersama, saya sudah pasti kembali kerumah dan berbuka sendiri. Begitulah cerita dari saya yang jauh dari keluarga.
Referensi Hadits di kutip dari : Group Kajian Telegram Rumaysho
*10-April-2022*