Mohon tunggu...
Novia Meril Bettri
Novia Meril Bettri Mohon Tunggu... Lainnya - 🌼

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Peluk Terakhir

25 Maret 2022   14:04 Diperbarui: 25 Maret 2022   14:26 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pejamkan mata kita, untuk mengulas bahwa cinta pernah ada
Tembus dengan dalam, hingga akhirnya kita harus sama-sama rela
Rindu pernah mengupas jiwa-jiwa yang sedang meronta menahan goda
Mata pernah mengedipkan binar binar syurga yang melampaui rasa

Hari ini airmata kita beku menahan semua isi kepala
Tak ada lagi kalimat bijak untuk saling menguatkan raga
Lemah dan tiada berdaya, menyaksikan diri kita kekeringan kata
Di atas tanah gersang kita bersiap untuk menghentikan semua

Peluk terakhir kita menjadi kesembuhan atas sakitnya prasangka
Semakin jatuh dalam cinta, jauh pula raga, hanya tersisa rasa percaya
Peluk ini sungguh ribut, tak juga surut, kita semakin takut untuk bicara
Tiba-tiba kita teringat bahwa peluk tak pernah ada, yang ada hanya bayangan yang menyapa

*25-Maret-2022*

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun