6 MENU TEKHNIK REPORTASE/WAWANCARA
Oleh: Umamel Samfanie*
Bismillahir Rahmanir Rahim…
Menu 1: Tekhnik PETIS, Memulai Wawancara
Pembukaan umum, prolog (sekilas pandang seputar hal yang akan diperbincangkan)
Etika (menyesuaikan situasi dan keadaan setempat)
Tenang (tidak emosi)
Intermizzo (rehat sejenak)
Sistematis (terarah dan terukur)
Menu 2: Tekhnik APEL, Situasi Wawancara
Asyik (alamiah, natural)
Peka (mampu membaca nalar fikir informan/nara sumber)
Elegan (santun dan menyejukkan)
Lincah (aktif dan kreatif menganalisa data)
Menu 3: Tekhnik DURIAN, MenggaliMateri atau Data melalui Wawancara
Dasar (straight to the point, langsung pokok masalah)
Unsur (hal ihwal terkait pokok masalah)
Rinci (kronologi masalah)
Isi (meliputi pesan, saran, kritik, inspirasi, dan informasi)
Alasan (argumentasi sebuah masalah)
Netral (tidak berpihak pada seseorang, atau sebuah kepentingan tertentu)
Menu 4: Tekhnik KOPIKO, Pendalaman Materi atau Data melalui Wawancara
Tekhnik ini dirancang sebagai penguat data, dengan memverifikasi ulang atau melakukan proses silang informasi (check and recheck) terhadap berbagai sumber terpercaya.
Koordinasi (melibatkan beberapa pihak sebagai penguat atau pembatal data)
Observasi (melakukan penelitian, mengawasi dan mengamati secara langsung)
Partisipasi (terlibat aktif dalam situasi dan kondisi yang melingkupi permasalahan)
Interaksi (mengadakan hubungan sosial kemasyarakatan)
Komunikasi (mencari informasi atau penyeimbang data, melibatkan beberapa sumber)
Orisinal (memastikan keaslian data, atau kemurnian informasi)
Menu 5:Tekhnik KOPI, Mengakhiri Wawancara
Kreatif (menciptakan situasi yang baik dan mengesankan)
Obyektif (sesuai data dan informasi yang akurat)
Praktis (mengkonfirmasi dengan bahasa sederhana, singkat, padat, tepat dan akurat)
Inspiratif (bernilai, menggugah jiwa dan tidak memcipta pro kontra yang tak berujung)
Menu 6: Tekhnik ES+SPRIT, Melaporkan Hasil Wawancara/Reportase
Etika, Senyum
Salam, Puji, Rahasia(memperhatikan informasi off the record, dengan mengikuti petunjuk, kebijaksanaan atau aturan tertentu yang mengikat tentang penyampaian kelayakan sebuah informasi secara terbuka)Interaktif, Thanks, terimakasih.
Laporan data dan materi yang telah digali melalui wawancara, disampaikan dengan bahasa sederhana, singkat, padat, lugas, jelas, menarik, popoler, logis, gramatikal dan mengikuti tata bahasa Indonesia yang baik.
Menu Istimewa ala Alfiyah Ibn Malik
Khabar Laiq lil Ikhbar:
Fakhbir Lahum; Ji`Haqqu Mukhkhin Syughib; Datanglah Engkau, Kebenaran akal telah ternodai. (Jadid, Aan, Hadits, Qarib, Muhim, Khariq, Syahir, Gharib, Basyariyah).
Mukhbir: bersifat FAST (Shidiq, Tabling, Amanah, Fathanah), fast atau taqdim khabar; informasi atau kabar cepat; 1. wa nahwu `indi dirhamun (marketable) 2.wali wathar- (missioner) 3. multazamun fihi (Ji` haqqu mukhkhin syughib) 4. taqaddumal khabar (visioner).
Ta`addud al Khabar: Khabar awwal (asasiyah), khabar tsani (ta`yidiyah), khabar tsalis (takmiliyah)
Semoga bermanfa`at, Selamat berkarya untukagama, nusa dan bangsa.
Wal Hamdulillahi Rabbil `Alamin. Amin!
*Santri Jurnalis, Pasuruan Jawa Timur. 25 Februari 2014 M.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H