Mohon tunggu...
umamelsamfani
umamelsamfani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Cuma Sesenggukan & Diam Kata (SeCangKir-5)

15 Mei 2011   10:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:40 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak perlu terlalu idealitis, realistis saja!, saya bukan tidak sepakat bercita-cita setinggi langit, tapi harus dibincang-fikirkan kembali, seberapa mungkinkah kita mampu mewujudkan obsesi super star itu, dan yang paling penting diperhatikan pula, adalah; apa yang menjadi tujuan utama planning sarat teori tersebut?. Bila kekayaan duniawi, kenikmatan pragmatis, keabadian khayalis, kekuatan simbolis dan lain sebagainya, maka kerugian besar akan segera kita rasakan di kemudian kelak. Dunia sebatas tempat melintas, ia fana, tak ada yang menjamin keabadiannya. Tekhnologi canggih kelas dunia sekalipun, hanya berperan sebagai hiburan sejenak & pelipur lara, yang ujungnya tak akan pernah mampu menyelamatkan kita dari kematian. Berapa banyak milyader kita yang sudah berpulang keharibaan-Nya,tanpa ada perlawanan sedikitpun terhadap kekuatan maha dahsyat yang serta-merta menghentikan detak jantung dan pernafasan. Kita pasrah pada kehendak-Nya. Ya. Cuma tercengang, menganga, berderai airmata, sesenggukan & diam kata.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun