Mohon tunggu...
UmamChaiz
UmamChaiz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis Untuk Mengingat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Naturalisasi Pemain Sepak Bola: Menguatkan atau Mengecilkan Identitas Nasional

2 Juli 2024   10:44 Diperbarui: 2 Juli 2024   13:45 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Naturalisasi Pemain Sepak Bola: Menguatkan atau Mengecilkan Identitas Nasional

Sejak Shin Tae Yong menjabat sebagai pelatih tim nasional, naturalisasi pemain sepak bola telah menjadi subjek kontroversial di Indonesia. Shin Tae Yong berusaha meningkatkan kualitas tim dan meraih kesuksesan di tingkat internasional dengan memilih naturalisasi beberapa pemain asing. 

Meskipun tujuannya jelas, keputusan ini menimbulkan banyak pertanyaan tentang identitas kebangsaan dan dampaknya terhadap kemajuan sepak bola Indonesia dalam jangka panjang. Banyak jurnalis-jurnalis sepak bola yang tidak setuju dengan program naturalisasi yang dilakukan Shin Tae Yong ini. Yang paling mencolok yaitu Bung Towel yang selalu mengkritik pedas.

Naturalisasi telah menjadi topik yang selalu dibahas oleh masyarakat Indonesia terlebih penggemar sepak bola Indonesia. Ada ekspetasi besar dalam pikiran masyarakat Indonesia mereka berharap kedatangan pemain naturalisasi ini dapat meningkatkan kualitas Timnas Indonesia dan meningkatkan prestasi Timnas Indonesia. 

Tetapi disisi lain, ada kekhawatiran bahwa naturalisasi pemain timnas dapat merusak identitas Indonesia dan menghalangi pemain lokal untuk berkembang.

Naturalisasi pemain sepak bola yang telah dilakukan Coach Shin Tae Yong telah menjadi sorotan utama dalam dunia olahraga khususnya sepak bola pada saat ini. Pelatih asal Korea Selatan tersebut telah mengambil yang kontroversial denga memperkenalkan beberapa pemain naturalisasi yang mempunyai keturunan Indonesia ke dalam skuad Timnas Indonesia. Dengan harapan bisa mendongkrak prestasi Timnas Indonesia di kancah Asia.

Sebagai contoh naturalisasi yang menjadi perhatian yaitu naturalisasi pemain yang bernama Sandy Walsh dan Jordi Amat. Mereka yang sebelumnya bermain di Timnas Belanda Junior saat ini telah menjadi bagian dari Timnas Indonesia dan telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam permainan Timnas Indonesia. 

Di satu sisi, kehadiran mereka telah memberikan tambahan kualitas teknis dan pengalaman yang berharga bagi tim. Namun, disisi lain, naturalisasi ini telah menimbulkan banyak pertanyaan tentang identitas Bangsa Indonesia.

Banyak fans sepak bola Indonesia yang merasa was-was bahwa kehadiran para pemain naturalisasi akan merusakn identitas budaya sepak bola Indonesia. Apakah timnas yang diisi besar pemain asing masih mencerminkan semangat dan karakter permainan sepak bola Indonesia yang dikenal keras dah pantang menyerah. Pertanyaan ini menjadi semakin penting karena sepak bola sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari budaya dan identitas nasional Bangsa Indonesia.

  Selain masalah di atas, ada beberapa masalah yang harus diselesaikan PSSI dari pada menggencarkan pemain naturalisasi. Masih ada banyak masalah-masalah pada kompetisi dalam negeri yang harus ditanggulangi oleh PSSI. Menurut saya seharusnya menyelesaikan terlebih dahulu masalah kompetisi sepak nasional dari atas hingg ke akar-akarnya, contohnya PSSI harus lebih aware akan pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia terlebih dahulu. 

Mengapa demikian? Pembinaan sepak bola usia dini di Indonesia sangatlah tidak merata. Dan ditambah kompetisi sepak dalam negeri juga masih sangat belum bisa menjadi tumpuhan bagi Timnas Indonesia untuk mencari pemain yang berkualitas. Karena menurut saya timnas sepak bola yang baik lahir dari liga sepak bola dalam negeri atau nasional itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun