Belum tanggal 15 duit dah habis, setelah itu, yaaa nunggu awal bulan lagi, trus buat menutupi kebutuhan selanjutnya???
Hemmm,, masih harus melihat daftar teman sejawat yang berpenghasilan lebih tinggi agar bisa dimintai pinjaman duit, kalau tidak begitu "Dapur Gak Ngebul". Tapi kebiasaan seperti ini juga tidak bisa dibiarkan, kalau gak mau mewariskan hutang yang banyak pada anak cucunya kelak, yaaa, jangan mencontoh bapak - bapak petinggi negeri ini lah, semua pada cerdas kalo ngutang, giliran ngebayar malah aset - aset penting negara yang dijual.
Seorang guru kalau di lihat dari jasanya memang sangat besar, tidak terhitung guru PNS atau yang Non- PNS, mereka sama - sama mendidik anak bangsa ini, mengajari mereka menulis, berhitung, dll. Tapi tidak ada satu pun guru yang mengajari muridnya korupsi, menipu dan merampok.
Mengingat jasa mereka yang sangat besar, sangat disayangkan apabila kehidupan mereka jauh dari bahasa layak. Untuk guru NON - PNS yang belum ber sertifikasi di daerah saja penghasilan nya sebulan masih di bawah gaji penjaga warnet yang mencapai Rp. 450.000,-
Sementara itu tunjangan fungsional yang sering meringankan beban keuangan mereka masih akan diterima 1 tahun 1 kali. Ketika menerima, seluruh dana itu sudah masuk pada penagih kredit atau malah rentenir. Apalagi kalau sudah berkeluarga dan punya anak, maka tidak ada ceritanya buka rekening di bank.
Saat ini, lulusan kependidikan tidak hanya ratusan orang, mungkin sudah ada ratusan ribu orang, dengan jumlah lembaga pendidikan yang terbatas dan tidak seimbang. Masalah gaji ara guru yang belum diangkat saja belum kelar, lembaga pendidikan masih harus memikirkan anggaran untuk para guru baru, yang apabila jumlah jam mengajar nya 4 jam per minggu, mereka bisa mendapat gaji sekitar Rp. 144.000,-
.....................................................................................................................................................
Mungkin ketika kita menanyakan cita - cita para putra - putri kita yang masih usia dini dan mendapatkan jawaban "GURU" untuk cita - cita mereka kita harus menjelaskan kalau"GURU" bukalah pilihan karir yang menjanjikan :):) >>>> Just for laugh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H