Ibu,,
Tetes eluh tanpa isakan mengeluh.
Perih getir berjimbun di ufuk batin,
Tanpa ada penyesalan.
Yang ada, senyum kebebasan.
Bila aku salah, marah?
Tidak, hanya nasihat kebenaran.
Cintanya, ya cintanya kepadaku.
Oh Tuhan, mungkin engkau memahami.
Ibuku, pemerhatiku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!