Modernitas, life tyle, Tuntutan pekerjaan yang tinggi mengharuskan manusia modern harus tampil dan berlaku cepat, penuh dengan deadline untuk mengerjakan tugas-tugas kantor maupun tugas-tugas lainnya dalam setiap sendi kehidupannya. Tuntuntan tersebut bisa jadi dikarenakan banyaknya kompetitor yang mengharuskan setiap waktu begitu penting dalam menghasilkan produktifitas kerja yang tinggi sehingga akan mengeluarkan outcome yang mentereng dan unggul dibidangnya.
Pria dan Wanita sudah tidak dikenakan lagi aturan-aturan yang membedakan pada keduanya, dianggapnya sama dalam dunia kerja modern saat ini, para manajemen mempunyai alasan, kerja dizaman sekarang tidak lagi menuntuk seorang perempuan melakukan tugas layaknya mengkat batu, kuli bangunan, atau buruh kasar yang hanya bisa dilakukan oleh lelaki pada zaman dulu, melainkan sudah berganti ke arah pemikiran dan kerja berdasarkan keuletan dalam menghasilkan ide yang cemerlang.
Namun, bagi perusahaan yang peka terhadap pembeda antara Pria dan Wanita seperti yang seriang disuarakan oleh Penggiat Gender maka mereka akan jeli menyediakan menfasilitasi untuk kebutuhan wanita sehingga waktunya tidak habis untuk mencari fasilitas atau demi memenuhi kebutuhan yang urgen tersebut. Dari sekian banyak fasilitas yang harus disediakan oleh perusahaan atau tempat bekerja, salah satunya adalahPenyediaan ruang untuk Laktasi (Ruang Menyusui Bayi).
Ruang Laktasi ini sangat penting, karena seorang ibu tidak perlu minder atau malu kalau menyusu didepan atau didekat rekan-rekan kerja prianya yang lain karena ruang untuk menyusu telah disediakan untuk itu. Dinegara-negara maju setiap perusahaan kecil, sedang maupun besar pasti mempunyai tempat untuk Laktasi. Mereka sadar bahwa manfaat menyediakan ruang Laktasi itu sangat banyak.
Manfaat penyediaan ruang Laktasi sangat Banyak :
Bagi Perusahaan : Mendukung perusahaan menghemat waktu ibu untuk mencari-cari tempat untuk menyusui Bayinya, yang akirnya akan meningkatkan produktifitas perusahaan.
Bagi Ibu; Menghidupkan atau menumbuhkan ikatan psikologis dan ikatan bathin dan ibu belajar mendidik bayi nya dengan demikian ketidakpercayaan anak kepada orang tua, atau kebandelan anak bisa dihindari, hanya dengan nasehat yang baik dan rasa kasih sayang yang dalam dari seorang Ibu.
Bagi Bayi; Disamping makin kuatnya ikatan psikologis dan bathin Ibu dan Bayi, juga pemberian ASI ekslusif sangat banyak manfaatnya untuk perkembangan anak. ASI ekslusif disarankan diberikan pada usia bayi 0-6 bulan karena pada waktu tersebut bayi belum bisa mencerna makanan karena organ-organ penting (orak, paru, pencernaan, jatung, hati) belum berkembang dengan sempurna. ASI ekslusif juga mempunyai kandungan gizi yang tinggi (karbohidrat, protein, lemak, mineral) yang seimbang sehingga metabolisme yang terjadi dalam tubuh bayi seimbang dalam mendukung pertumbuhanya.
ASI eksklusif juga mempunyai enzim-enzim pertumbuhan yang dapat meningkatkan kecerdasan seperti long chain polyunsaturated fatty acid (DHA dan AA), juga terdapat protein adiponectin yang tinggi dapat memperkuat arteri (pembuluh darah) sehingga mengurangi resiko penyakit jantung.Yang sering kali salah kaprah dari ibu-ibu sekarang ini adalah mengira bahwa dengan memberikan susu formula saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Padahal ada banyak zat gizi yang ada di ASI eksklusif tidak ditemukan pada susu formula seperti enzim lipase yang sangat baik mencerna lemak yang enzim ini tidak ditemukan pada susu formula. Seperti diketahui susu formula adalah susu yang berasal dari hewan dengan sedikit formulasi, karena itu komposisinya kebanyakan laktosa yang menyebabkan bayi gemuk dan kegemukan sangat rentang terhadap jantung bayi. Laktosa juga seringkali menyebakan bayi sering diare karena pencernaan bayi belum bisa mencerna zat tersebut dikarenakan enzim pencernaanya belum tubuh secara sempurna.
Paradoks dengan kenyataan yang terjadi disolo, saya pakai sebagai barometer untuk kota-kota besar lainnya dari Pada tahun 2010, dari 3.970 bayi usia 0-6 bulan hanya sebanyak 1.281 bayi yang dapat mendapat ASI eksklusif, ini dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat ASI ekslusif dan kurang percayanya ibu untuk menyusui bayinya seperti yang dikatakan oleh Kepala Seksi Perba ikan Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Surakarta Agus Subagyo. Oleh karena itu pengesahan RPP ASI menjadi solusi atas masalah tersebut.
Melalui RPP (Rancangan Peraturan Pemerintah) tetang ASI ekslusif menurut saya sangat baik disamping ada ajakan atau sosialisai tentang ASI eksklusif kepada ibu, juga mendukung setiap kantor atau perusahaan wajib menyediakan ruangan untuk Laktasi. Akan tetapi ada Paradoks yang dilakukan oleh APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) seperti diberitakan di Kompas.com tgl (29/9/2011), supaya pemerintah membatalkan pengesahan RPP ASI ekslusif tersebut dengan alasan bisa menghambat investasi perusahan-perusahaan yang akan menanamkan sahamnya di Indonesia alasanya akan membuat investor mengeluarkan biaya tambahan untuk pembuatan ruang untuk Laktasi tersebut.
Sebagai seorang Mahasiswa Kesehatan saya sangat tidak setuju dengan upaya dari APINDO untuk menghalangi disahkannya RPP ASI ekslutif tersebut. Saya pikir orang-orang yang berada di asosiasi tersebut kurang mempunyai pengetahuan tentang manfaat ASI eksklusif bagi Ibu dan Bayi. Cobalah menengok perusahaan-perusahaan di negara-negara maju banyak perusahaan besar mempunyai ruang untuk Laktasi, selain itu juga pembuatan ruang itu kan bukan sesuai yang sifatnya berkembang, hanya dengan menyediakan biaya untuk membangun satu ruangan saja setelah itu selesai. Tidak seperti fasilitas lain yang perlu dipugar terus-menerus agar melancarkan aktifitas kerja di perusahaan.
09 oktober 2011
by umaee
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H