Mohon tunggu...
Fun Studio
Fun Studio Mohon Tunggu... Administrasi - Fun Studio

Fun Studio

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang Menggebu

24 Mei 2018   11:00 Diperbarui: 25 Juli 2018   14:49 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan mungkin untuk sebagian orang-orang kalangan menengah keatas itu sudah hal wajib untuk di tuntut .

Berbeda dengan orang menengah kebawah,bisa lulus smk saja sudah syukur bukan dalam arti dari segi kepintaran atau segi lainnya, melainkan dari segi biaya, iya biaya yang membuat orang dikalangan bawah seperti diriku ini harus berfikir ulang untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. 

Namun ambisi untuk selalu berusaha mengupgrade diri dan ambisi yang menggebu-gebu untuk melanjutkan ke jenjang sarjana, tetapi dari pihak orang tua berkata lain, mereka berkata "kerja saja, untuk menguliahkan kamu, kami tidak sanggup untuk membiayai kamu". Dari situ sempat timbul rasa kesal galau bahkan marah, tetapi apa daya sudah keadaan yang berkata seperti itu.

Dengan modal niat dan usaha serta doa, saya memberanikan diri untuk mendaftarkan diri saya ke perguruan tinggi swasta, setalah itu saya diterima di perguruan tinggi tersebut. 

Semester 1 kuliah ya seperti biasanya maba-maba yang bangga dengan status nya menjadi seorang mahasiswa, lanjut semester 2 dsini saya sempat putus asa dengan keadaan yang sedang down, pada saat pembayaran untuk semester 2 saya tidak memiliki biaya sama sekali dan otomatis saya tidak bisa mengisi krs, pada saat itu saya mencoba bangkit dengan keadaan, saya tetap melanjutkan kuliah tanpa bayaran, saya kuliah dan mengikuti perkuliahan seperti biasanya tanpa ada absen, dikarenakan nama ku tidak ada di daftar absen tersebut. Setelah itu, alhamdulillah di pertengahan semester 2 saya bisa membayar nya. 

Masuk ke semester 3 disini ambisi saya melesat tinggi yaitu "saya harus jadi asisten dosen", banyak persyaratan yang harus di penuhi dalam hal ini, yang alhamdulillah saya mendapatkan rekomendasi dari seorang dosen, sehingga jadilah saya menjadi se orang asisten dosen, kemudian timbul lagi rasa penasaran dengan lomba-lomba antar mahasiswa, dengan tujuan "saya harus jadi juara nasional"

Banyak tantangan untuk mengikuti perlombaan dari seleksi yang ketat dan lain-lain, yang alhamdulillah nya saya mendapatkan gelar juara dan saya selalu jalan-jalan gratis karena saya ambil tiap bulan pergi untuk mengikuti perlombaan dan saya mendapatkan berbagai penghargaan, setelah itu semester 4-7 bahkan sampai wisuda saya tidak mengeluarkan biaya lagi semua nya "beasiswa". 

Saya kuliah hanya 3 tahun 1 bulan untuk jenjang s1 banyak yang heran kenapa bisa begitu, bagai mana mengatur waktu nya dll. Kesimpulannya adalah mausiapapun kamu dari keluarga manapun kamu lahir, kejarlah impian mu dan semangat untuk melanjutkan pendidikan yang tinggi, jangan pikirkan dari mana biaya nya tapi tunjukan usaha kamu untuk pendidikan, insya allah biaya akan mengikuti usaha dan doa kamu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun