Mohon tunggu...
uma
uma Mohon Tunggu... -

berbagi dalam kata

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sisa Senyummu

24 Desember 2013   09:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:33 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sudah puluhan batang rokok kuhabiskan dalam waktu yang relatif singkat, sekitar lima jam, tak henti-hentinya aku menatap senyummu dilayar laptopku. Tatapanku begitu terpaku, seolah ada sihir yang tiba-tiba menyembur kedalam bola mata ini. Aku tidak sedang berada didunia mimpi namun wajahmu menyeretku kedalam liang dimana disitu ada langit biru, awan putih dan pohon-pohon beringin yang rindang yang menaungimu. Kau duduk manis bersender dibatang pohon itu, dan aku menghampirimu. Ratusan capung menari diawang-awang seolah ia sedang menari untuk kita, senyummu mengembang dan itu membuat jiwaku terasa seperti dialiri air kehidupan, menyejukkan sekali.

Saat kemudian kau berdiri, angin kencang menerpa menyibakkan rambut panjangmu higga terurai seksi, rokmu melambai-lambai hingga dapat kulihat celana dalammu yang berwarna putih. Terkesima, aku pun berdiri. Terkejut rasanya dengan angin yang semakin kencang hingga capung-capung itu pun terhanyut dalam pusaran kencang angin itu. Takut kau ikut terseret, maka kuacungkan tanganku hendak meraih tanganmu, namun angin kencang itu sungguh cepat dan keburu membawamu pergi. Kau terbawa angin itu namun kenapa dia tidak membawaku juga. Kau pun pergi bersama angin entah kemana, dan aku kembali keruang sunyi, menyalakan sebatang rokok, dan kembali menatap kepergianmu. Hanya senyummu yang tersisa sudah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun