Kisah ini berawal dari November 2015, saat itu saya memutuskan untuk menerima tawaran kerja di salah satu perusahaan swasta di daerah Jakarta pusat, sedangkan tempat tinggal saya di daerah Depok, Jawa Barat. Waktu tempuh yang saya pergunakan untuk perjalanan Depok ke Jakarta pusat sekitar 1 jam 15 menit, tergantung situasi jalan. Maklum masih fresh graduate jadi ada tawaran kerja, mau sejauh apapun tetap diterima, asal sesuai dengan bidang kuliah dan orangtua mendukung. Saya seorang wanita lulusan D3 Teknik Konversi Energi, dan saya akui wanita lulusan teknik agak susah untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, apalagi masih fresh graduate, perusahaan rata-rata tidak mau mengambil resiko untuk mempekerjakan wanita jurusan teknik.
Saya bekerja sebagai staff Estimator Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dan lebih sering kerja di dalam ruangan, perna ke lapangan tapi itu hanya sesekali saja. Sebenarnya pekerjaan ini menurut saya nyaman dan saya bisa mengikutinya, karena memang sesuai dengan jurusan sewaktu kuliah. Namun kehidupan itu penuh dengan lika-liku, tidak bisa berjalan mulus sesuai kemauan kita, pasti ada tantangan dan hambatannya. Nah dari situ kita bisa mengerti arti kehidupan yang sesungguhnya.
Tantangan dan hambatan dari kisah saya kali ini adalah saat di perjalanan menuju tempat kerja, dengan kondisi jalan yang mayoritas macet, saya dapat tempuh dalam waktu 1 jam 15 menit dengan menggunakan angkutan umum, lalu angkutan umum apa yang bisa secepat itu? KRL Commuter Jabodetabek? Ya, jawab yang tepat sekali, sekarang saya jadi Angker (Anak Kereta), ketika matahari mulai terbit, tepat pukul 07.00 saya sudah berada di stasiun menunggu pak Masinis menjemput, biasanya saya menunggu di stasiun Universitas Indonesia, dan turun di stasiun Tanah Abang, kereta yang saya tunggu adalah kereta jurusan Bogor – Jatinegara, kalian tau, kereta jurusan itu sangat diminati oleh para Angker, kebayang dong penuhnya di dalam kereta, butuh perjuangan buat masuk ke dalam kereta jurusan Bogor – Jatinegara.
Setelah masuk harus rela berdesak-desakan, awalnya saya sering mengeluh dengan keadaan yang seperti ini, namun saya berfikir bahwa ini yang namanya “seni kehidupan”, penuh tantangan dan hambatan, untuk apa mengeluh, karena mengeluh tidak akan mengubah keadaan kereta yang penuh dan berdesak-desakan. Keadan pergi ke tempat kerja dan pulang ke rumah hampir sama.
Saat matahari mulai terbenam sekitar pukul 18.00 saya sudah menunggu pak Masinis untuk mengantarkan saya pulang ke rumah, saya menunggu kereta jurusan Bogor di stasiun Tanah Abang. Saat jam pulang kerja kereta jurusan Bogor yang sangat diminati oleh para Angker.
Biasanya kereta jurusan Bogor dipadati oleh warga depok dan sekitarnya. KRL Commuter itu terkenal dengan sebutan “susah masuk dan susah keluar”, apalagi saat jam pulang kerja, Lelah? jangan ditanya, sudah pasti lelah sekali, tapi untung saja ada minyak Kayu Putih Aromatherapy dari cap lang, kehangatan dan aromanya yang jadi satu itu bisa mengobati lelahnya berdesak-desakan di kereta.
Sekarang saya menikmati semua rutinitas saya, perjalanan tidak akan menghalangi saya untuk memenuhi kebutuhan hidup saya, karena tantangan dan hambatan itu "seni kehidupan", harus semangat, berjuang berjuang dan berjuang.
“Kayu putih aromatheraphy dari cap lang bikin hari ku jadi happy”
Sekian cerita dari saya, sampai ketemu pada cerita-cerita berikutnya ^_^