Mohon tunggu...
Uly Anggraeni P
Uly Anggraeni P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi angkatan 2021, Departemen Ilmu Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB University

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pembangunan Kluster Industri Kelapa Sawit dari Hulu sampai Hilir

11 Mei 2023   22:41 Diperbarui: 11 Mei 2023   22:48 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kelapa sawit merupakan salah satu motor penggerak perekonomian di Indonesia. Hal ini didorong dengan Indonesia menempati urutan pertama sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Indonesia tercatat menghasilkan 48,24 juta ton CPO per tahunnya pada tahun 2022, dengan luas perkebunan kelapa sawit seluas 16,38 juta ha. Oleh karena itu, Indonesia tercatat sebagai produsen kelapa sawit lebih dari 55 persen penghasil sawit dunia (ITC 2022a, FAO 2022). 

Dari sisi lahannya, wilayah penghasil kelapa sawit (Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi dan Jawa)  terletak pada zona ekuatorial, mempunyai curah hujan antara 1.450 -- 3.500 mm/tahun, dengan lama bulan kering  kurang dari 3 bulan dan temperatur udara rata-rata 22-32oC menyebabkan sesuai dengan tumbuhan kelapa sawit (Ritung et al. 2011). 

Wilayah-wilayah ini secara agroekologi dikategorikan sebagai wilayah Ordo Sesuai (suitable atau Ordo S)  untuk tanaman kelapa sawit, bahkan sebagian besar wilayah tergolong ke dalam wilayah kelas sangat sesuai (S1) dan kelas cukup sesuai (kelas S2). Hal tersebut sangat menguntungkan bagi Indonesia untuk mengembangkan sektor hulu kelapa sawit.

Selain dari sektor hulu, pengembangan kelapa sawit juga berpotensi sampai ke sektor hilir. Pengembangan sektor hilir kelapa sawit dapat mengembangkan diversifikasi produk dan memberikan nilai tambah bagi daerah. Senada dengan pernyataan Direktur Jendral Perkebunan Departemen Pertanian Akmad Mangga Barani bahwa pengembangan kelapa sawit dapat mendorong proses pertumbuhan wilayah dengan cepat. Hal ini juga mendorong pemerintah daerah dapat turut andil dalam pengelolaan kelapa sawit secara holistik. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun