Mohon tunggu...
ulya layyina
ulya layyina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Aceh, Indonesia

Mahasiswa Psikologi Unsyiah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bangkitnya Islam di Ajang Pilpres 2019

13 April 2019   08:40 Diperbarui: 13 April 2019   09:00 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerakan 212 bukan istilah asing di telinga masyarakat Indonesia yang menjadi saksi bagi seluruh umat muslim yang memperjuangkan identitas sebagai muslim sejati, yang tidak rela ada yang mencaci dan menghina Al-Quran dan agama Islam. Gerakan 212 memiliki beberapa karakteristik yang digambarkan dengan "ghirah" keagamaan yang tumbuh dari kekuatan iman kepada Allah SWT. tanpa adanya ghirah, demonstrasi 212 tidak mungkin bisa digerakkan.

Tongkat komando dari para pemimpin gerakan 212 memiliki pengaruh besar untuk menggerakkan massa dengan tuntutan tangkap dan penjarakan penista agama. Selain itu, para agitator yang tampil di panggung demonstrasi yang menggemakan takbir "Allahu Akbar" dan kalimatul haq "Laailahaillah Muhammadurrasulullah". Semangat persatuan dan keimanan untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan.

Aksi 212 menjadi momentum kebangkitan Islam, melalui spirit 212 menuju ranah politik aman dan damai. Mereka semakin bersatu untuk menyuarakan dan menghimbau seluruh masyarakat agar dapat menggunakan hak pilihnya, serta mengajak masyarakat Indonesia agar dapat menyongsong dan menjaga proses pemilu yang kondunsif, tidak menggunakan isu SARA dan Hoax untuk memecah belah persatuan bangsa Indonesia.

Berdasarkan paparan di atas, kita sebagai masyarakat Indonesia mempunyai hak dan kewajiban untuk berperan dan peduli pada politik. Tak terkecuali bagi umat Islam yang memiliki ruang gerak dinamis-partisipatoris untuk menghasilkan pemimpin yang dapat mensejahterakan rakyat dan tentunya mampu untuk membangkitkan kejayaan Islam. 

Umat Islam harus berkontribusi dalam agenda penguatan kehidupan kebangsaan yang bersifat fundamental, seperti mewujudkan kehidupan berbangsa yang penuh damai, memperjuangkan keadilan, dan kesejahteraan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun