Mohon tunggu...
Ulya
Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Student

Faculty of Public Health

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Undip x Exovillage Kenalkan Kekayaan Budaya dan UMKM Lokal di Kelurahan Berung Melalui Digitalisasi

25 Desember 2021   22:45 Diperbarui: 25 Desember 2021   22:47 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung (24/12) – Berlokasi di Cigiringsing RT 03/RW 04, Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujung Berung, Kota Bandung, tersimpan banyak sekali budaya yang yang begitu megangumkan. Sebut saja seni bela diri Benjang, kesenian khas  Kecamatan Ujung Berung ini secara luas dikenal sejak tahun 1920-an dan lahir dari kesenian bela diri tradisional pada masa penjajajan Hindia Belanda yang kala itu ilmu bela diri dilarang.

Ada 2 jenis Benjang ini yaitu Benjang gulat dan Benjang helaran. Perbedaan kedua jenis Benjang ini adalah, kalau benjang gulat merupakan seni olahraga bela diri, sedangkan benjang helaran berbentuk arak arakan yang terdapat bang barongan, kuda lumping, atau jampana.

Selain Seni Banjang,banyak sekali UMKM yang menjual susu kambing dan berbagai macam keripik khas misalnya kripik pisang, talas, dan kentang.

Sayang sekali, menurut penuturan salah satu pengurus padepokan Seni Benjang, mengatakan bahwa sejak pandemi, peserta dan job yang mereka dapat, menurun drastic. Hal ini selain disebabkan karena kurangnya peserta, tetapi juga disebabkan karena turunnya kesadaran pemuda untuk melestarikan budaya ini dan kurang dikenalkannya serta dipromosikannya kesenian ini juga menjadi faktor utamanya.

Oleh dasar tersebut, sebagai salah satu peserta KKN Tematik UNDIP X Exovillage, Tasya Rifqia tertarik sekali  untuk membantu masyarakat pekerja seni tersebut. Di zaman digitalisasi ini informasi semakin mudah untuk diakses, baik melalui website, platform video, maupun media sosial.

Dalam melaksanakan percepatan promosi keseian maupun UMKM dan digitalisasi tersebut, dilakukan kerjasama pula dengan aparat desa sekitar yang selanjutnya disebut sebagai kader. Kader ini diberikan pelatihan oleh tim Exovillage  yang diharapkan kedepannya kader ini akan mampu melanjutkan dan program yang dirancang oleh peserta KKN. Sebagai acuan dalam arah pengembangan wisata, mahasiswa juga membuat roadmap, yang sebelumnya sudah dilakukan identifikasi potensi potensi wisata yang terencana dan terukur.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun