Judul: Kopi Pahit
Sutradara: Herwin Novianto
Tanggal rilis: 20 Mei 2022
Durasi: 80 menit
Pemeran: Mahalini Raharja, Raja Giannuca
Film yang sepertinya ditake semasa lagi ketat-ketatnya covid-19 ini hanya diperankan dua orang (yang terlihat di kamera), sedangkan pemeran lain hanya ditampilkan lewat handphone ketika sedang berinteraksi dengan pemain 1 ataupun 2. Cocok sekali dengan tema yang diangkat, yaitu tentang relationship suami-istri.
Dengan background ruangan hotel, dikisahkan mereka adalah sepasang kekasih yang baru saja berbulan madu dari luar negri. Karena kita tau sendiri masa-masa covid itu seperti apa, mereka yang baru dari luar negri mau nggak mau harus dikarantina dulu. Tujuh hari harus melewati hari hanya dalam sebuah ruangan dengan orang tersayang (apalagi pengantin baru ehm) ya no problem.
Tapi tidak seperti yang dibayangkan, hal itu justru problem terberat yang mereka lalui (dalam artian sejak mereka kenal sampai saat itu ya, bukan seumur hidup mereka). Mengurung keduanya dan tidak memungkinkan keduanya bertemu orang lain nggak menjamin rasa cemburu dan godaan orang ketiga datang. Menurut saya, saat ini di mana tubuh kita itu sudah nggak penting untuk mendefinisikan apa yang kita lakukan.
Joel, seorang lelaki yang punya rasa gak enakan yang tinggi, sulit menolak untuk memberi bantuan orang lain. Sedangkan Gendis, ia merasa harus ada batasnya kapan harus mengurus diri sendiri dan orang lain. Keduanya baik, namun takaran yang mereka pakai berlebihan sehingga kedua sifat yang bertolak belakang itu semakin tebal sekatnya.
Sifat gak enakan Joel makin bermasalah ketika mantannya datang (dalam artian menghubungi lagi). niat awalnya memang baik, untuk mengucapkan selamat atas pernikahan mantannya. Tapi karena perempuan itu juga orangnya santai yang berlebihan, ia jadi lupa posisinya saat ini sangat membahayakan hubungan Joel dan Gendis. Joel juga tidak menyadari hal tersebut karena ia termasuk orang yang friendly (meskipun dengan mantan). Ketika Gendis tau hal ini, ia jadi makin posesif dengan Joel. Marah-marah gak jelas sampai mendapat teguran dari tetangga sebelah.
Cemburu yang berubah posesif itu karena dikurung dalam ruangan terbatas semakin membuat Gendis stress. Kesalahan kecil itu membuat dirinya ingin bercerai dengan Joel saking nggak kuatnya. Apalagi saat Mantan Joel memberitahu Gendis kalau Joel sudah curhat tentang rumah tangga mereka. Kesalahan yang bisa menjadi pembelajaran oleh Joel ke depannya, bahwa masalah rumah tangga pribadi nggak perlu disampaikan ke orang lain, apalagi sama mantan. Tidak ada hal yang bisa ia lakukan untuk tidak melihat muka Joel selain menyendiri di toilet.
Hingga saat ia tertidur di toilet, ia bermimpi ingin sekali membunuh suaminya. Di mimpinya ia benar-benar menusuk-nusuk perut Joel dengan pisau buah sampai Joel bercucuran darah. Saat terbangun, Gendis jadi takut kehilangan Joel, ia tidak bisa membayangkan jika mimpinya itu betulan terjadi. Gendis merasa dirinya juga salah karena terlalu emosional dengan Joel sehingga pikirannya tidak jernih saat membaca keadaan. Itulah hari terakhir mereka dikarantina, hari terakhir Gendis datang bulan juga.
Yang saya pikirkan, apakah emosional Gendis itu karena dirinya sedang datang bulan? Atau mungkin sedikit faktor karena datang bulan, sedikit faktor karena berhari-hari hanya di ruangan, dan faktor lainnya karena secara alamiah ia memang akan emosi?
Tapi, jika memang betul datang bulan juga menjadi sebagian faktor seorang perempuan emosi, saran saya bagi kaum pria, baik yang punya pacar atau istri, bersiaplah untuk merasakannya sebulan sekali. Perlu juga untuk kalian mengetahui kapan mereka datang bulan agar kalian bisa mengukur apakah ia emosi karena memang emosi dirinya atau karena emosi faktor datang bulan. Biar emosimu gak mudah tersulut sehingga emosi sesaat itu justru menyesatkan kalian. Joel menjadi contoh bagaimana ia sabar menghadapi Gendis di masa-masa tersebut (tapi tidak untuk melayani mantan gatelnya huft-,). Jika saja Joel ikut emosi, mungkin status mereka setelah karantina berubah jadi mantan suami/istri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H