Seperti yang pernah disampaikan rektor IAIN Pekalongan pada saat peluncuran mahasiswa KKN SID Tahap I di Blora bahwa tahun ini ada dua angkatan mahasiswa yang akan diluncurkan (6/09). Setelah Dukuh Ngrayung, proses pendataan selanjutnya adalah Dukuh Jurangjero dan Dukuh Kedungkenongo.
Sama seperti tahap sebelumnya, pada tahap II ini mahasiswa berjumlah 12 orang dengan klasifikasi 4 orang Tim Sosial, 4 orang Tim Spasial, 2 orang  Tim Dokumentasi, dan 2 orang Tim Administrasi. Dengan keempat Tim tersebut harapannya program pembuatan Sistem Informasi Desa (SID) dapat berjalan dengan lancar.
Perbedaannya peluncuran Mahasiswa KKN Tahap II ini juga dibarengi dengan transfer file dan transfer pengetahuan dari Kelompok Tahap I. Jadi sebenarnya kita tidak akan menemukan kesulitan seperti kelompok Tahap I karena ada yang bisa kita contoh. Namun mungkin kendala yang akan kita alami di Dukuh Kedungkenongo dan Dukuh Jurangjero akan berbeda dengan yang mereka temui di Dukuh Ngrayung, jadi itulah PR yang yg harus kita selesaikan karena tidak ada contoh penyelesaiannya. Ujar Izul Haq, Ketua Kelompok KKN SID Tahap II (28/10).
Tim Dosen juga sudah mempertimbangkan pemilihan Dukuh untuk Kelompok Tahap II yang disampaikannya saat mengantar ke tempat lokasi KKN, Dukuh Jurangjero dipilihkan untuk Kelompok Tahap II karena melihat medannya yang tidak memungkinkan untuk di akses pada musim hujan nanti di awal tahun 2022 (Tahap III), mumpung belum musim hujan dan jumlah KK (Kartu Keluarga) yang paling sedikit, maka kami ikutkan dengan Dukuh Kedungkenongo yang jumlah KK-nya paling banyak. Berarti nanti masih ada 4 dukuh lagi yang akan digarap Kelompok Tahap III dan IV.
Oleh karena itu, setelah peluncuran Kelompok KKN SID Tahap II tanggal 28 Oktober 2021 di Balai Desa Sidomulyo bersamaan dengan Presentasi hasil pendataan Kelompok KKN SID Tahap I, Kelompok Tahap II memutuskan untuk menyelesaikan pendataan di Dukuh Jurangjero terlebih dahulu sebelum medan akses ke sana sulit dilewati karena curah hujan yang kian hari semakin tinggi.
