Strategi pembelajaran adalah rencana yang dibuat oleh guru untuk mengatur serangkaian kegiatan di kelas. Tujuannya adalah agar pembelajaran menjadi hidup dan membantu mengembangkan potensi kemampuan siswa sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Sebagai bagian dari tim pendidikan, guru bertanggung jawab melaksanakan proses pembelajaran. Dalam hal ini, penting bagi guru untuk memahami konsep strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran berasal dari kata "strategi" yang berarti cara atau seni menggunakan berbagai sumber daya untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks pembelajaran, strategi pembelajaran mengacu pada cara dan keterampilan menggunakan berbagai sumber daya, seperti guru dan media pembelajaran, untuk mengajarkan dan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Digitalisasi sekolah adalah penggunaan teknologi digital untuk membuat pendidikan lebih baik. Ini tidak hanya tentang mengajar dan mengurus sekolah dengan cara baru menggunakan komputer dan internet, tetapi juga tentang mengubah cara kita belajar dan bekerja di sekolah. Ini mencakup semua aspek dari bagaimana kita belajar, mengelola sekolah, dan berkomunikasi antara siswa, guru, orang tua, dan staf sekolah. Sementara itu, pembelajaran berbasis digital adalah sistem yang memungkinkan siswa untuk belajar lebih luas, lebih banyak, dan lebih bervariasi melalui teknologi. Dengan menggunakan fasilitas yang tersedia, siswa dapat mempelajari materi dalam berbagai bentuk seperti teks, gambar, suara, dan video, tidak terbatas oleh jarak, ruang, atau waktu.
Secara umum, pembelajaran digital digunakan sebagai alat komunikasi, akses informasi, dan sarana untuk pendidikan atau pembelajaran sehari-hari. Teknologi pembelajaran digital yang berkembang pesat dan tersebar di seluruh dunia telah dimanfaatkan oleh banyak negara, institusi, dan pakar untuk berbagai tujuan, termasuk pendidikan. Mereka berusaha mengembangkan perangkat lunak atau aplikasi yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis digital adalah tahap krusial dalam mencapai hasil pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, proses pelaksanaan harus dilakukan dengan tepat, sesuai standar, dan seimbang. Ini mencakup penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mencakup kegiatan awal, inti, dan penutup. Sebelum memulai pembelajaran, ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik dan efektif. Berikut terdapat tiga jenis strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang berkaitan dengan keagamaan dalam manajemen kelas yaitu:
1. Strategi pembelajaran berbasis keteladanan
Guru berperan berperan sebagai teladan yang menunjukan perilaku seseuai dengan ajaran Islam. Siswa belajar dengan mengamati dan meniru perilaku guru yang mencerminka nilai-nilai Islam seperti kejujuran, kesabaran dan kebaikan. Contohnya: Guru menunjukan sikap sabar dan santun dalam menghadapi siswa yang bermasalah, selalu tepat waktu dalam mengerjakan tugas dan bersikap adil dalam penilaian. Itu semua mengajarkan kepada siswa untuk mencerminkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka.
2. Strategi pembelajaran berbasis lingkungan kelas Islami
Menciptakan lingkungan kelas yang mendukung penerapan nilai-nilai Islam. Hal ini meliputi menghias kelas, membuat peraturan kelas dan kegiatan harian yang mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam. Contohnya: menyediakan tulisan-tulisan di dalam kelas seperti di tembok di tempelkan do'a ketika mau belajar dan do'a ketika selelsai belajar, memasang poster denan pesan-pesan Islami atau bisa kata-kata mutiara (mahfudzat) yang pendek dan mengadakan do'a bersama sebelum memulai dan sesudah belajar dan juga menetapkan aturan kelas yang mendorong perilaku islami seperti menghormati teman dan menjaga kebersihan kelas.
3. Strategi pembelajaran berbasis interaksi sosisal Islami
Medorong interaksi sosial yang berlandaskan nilai-nilai Islam diantara siswa. Strategi ini bertujuan untuk membangun kebiasaan berprilaku sesuai dengan ajaran Islam dalam berinteraksi dengan sesama. Contohnya: mengadakan kegiatan kelompok yang mendorong kerjasama dan saling menghormati, memberikan penghargaan kepada siswa yang menunjukan akhlak baik serta mengajarkan etika berbicara dan bergaul menurut ajaran Islam melalui simulasi dan role-playing.
Ketiga strategi ini tidak hanya fokus pada penyampaian materi ajara Islam tetapi juga pada penerapan nilai-nilai teersebut dalam manajemen kelas, sehingga membantu siswa untuk menginternalisasi dan mempraktikan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Quran mengajarkan manusia untuk merenungkan dan mempertimbangkan tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta, hal ini relevan dengan penggunaan media untuk menginspirasi pemikiran kritis dan refleksi dalam Surah Al-Imran ayat 190: