Mohon tunggu...
ULVI PUTRI MUSTAFIDAH
ULVI PUTRI MUSTAFIDAH Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Pelajar

ig : ulviputri_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Granada

24 Oktober 2021   16:03 Diperbarui: 24 Oktober 2021   16:07 1038
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Metode Granada, merupakan satu metode yang terbaru yang menjadikan kunci-kunci (komponen-komponen inti) bahasa Al-Quran sebagai langkah-langkah untuk menerjemah Al-Qur'an. yang berusaha keras untuk mewujudkan cita-cita mulia tersebut, dengan tujuan menciptakan kaderkadergenerasi muslim ideal memahami Al-Qur'an dengan baik, sehingga mampu memberikan solusi dan menjawab tantangan zaman sesuai dengan nilai-nilai qurani.

Metode granada merupakan suatu metode yang digunakan untuk menerjemah Al-Qur'an maupun menerjemah bahasa arab dengan berbagai langkah yang telah disusun sedemikian rupa oleh pengarang. Pengarang metode ini ialah Solihin Bunyamin Ahmad, Lc yang lahir di Indramayu, Jawa Barat tanggal 15 Desember 1969.

Dengan pengalaman belajar beliau yang cukup lama disertai kegigihan dan semangat yang patut kita contoh beliau hanya ingin menghadirkan peserta didik menguasai metode ini dibanding dengan metode lainnya yang menghabiskan waktu cukup lama. Ketika seseorang mengeluhkan tentang susahnya mempelajari bahasa Arab, maka Solihin Bunyamin Ahmad, LC memaparkan point penting untuk meyakinkan bahwa bahasa Arab adalah satusatunya bahasa di dunia yang paling mudah dipelajari oleh bangsa-bangsa di dunia.

Latar belakang penemuan ini karena banyaknya keluhan dari peserta didik. Beliau saat mengajar terutama tentang ilmu bahasa arab, berdasarkan hal tersebut beliau menginginkan membuat suatu metode pembelajaran yang memberi kemudahan bagi peserta didik dalam belajar bahasa lebih cepat daripada yang lain, padahal menurut beliau bahasa arab sebagai bahasa AlQur'an itu mudah karena beberapa aspek yaitu :

  1. Kalimat di dalam bahasa arab hanya meliputi isim fiil dan huruf
  2. Isim atau kata benda dapat dipastikan dengan beragam karakter dan ciri khas, 3 karakter dari isim yaitu selalu di awali alif lam (al) selalu ada tanwin dan selalu diawali dengan (ma -- mi - mu)
  3. Fiil atau kata kerja dalam bahasa arab itu ada 3 yaitu fiil ma'di, fiil mudharri dan fiil amr
  4. Pada ilmu bahasa arab juga terdapat hutuf yang memiliki makna dan di pastikan bukan termasuk isim dan fiil.

Cara menerjemahkan Al -- Qur'an menggunakan metode granada :Langkah awal sebelum memulai menerjemah Al-Qur'an menggunakan metode granada yaitu menguasai perubahan kata dua bahasa yaitu bahasa asal atau dasar dan bahasa terjemah, selain itu juga harus mengetahui pola kalimat serta kosa kata dalam bahasa arab.

Metode granada untuk menerjemah Al-Qur'an ini memiliki 4 langkah pokok yang harus dikuasai. Langkah pertama yaitu menguasai komponen kalimat dalam bahasa arab dimana komponen kalimat dalam bahasa arab ini yang akan dibahas yaitu kata benda, kata kerja, dan huruf. Yang kedua yaitu menguasai kata-kata yang tidak berubah atau tidak berakar kata, yang ketiga yaitu menguasai rumus-rumus granada beserta Pengaplikasiannya, dan yang terakhir yaitu latihan yang istiqomah.

Langkah pertama yang telah diungkapkan diatas yaitu menguasai komponen dalam bahasa arab :

a. Komponen pertama (kata benda)

  1. Ciri-ciri dalam kata benda ini adalah berawalan (al), jadi apapun yang berawalan (al) menunjukan kata benda.
  2. Ciri yang kedua yaitu bertanwin.
  3. Ciri selanjutnya yaitu berawalan (ma -- mi - mu)
  4. Ciri selanjutnya yaitu diawali dengan huruf yang mengkasrohkan.
  5. Dan ciri yang terakhir yaitu kata majemuk.

b. Komponen yang kedua (kata kerja)

  1. Komponen kata kerja terbagi menjadi 3 bagian yaitu kata kerja bentuk lampau atau istilah arabnya yaitu fiil madhi, kata kerja bentuk sedang/akan/kebiasaan atau istilah arabnya yaitu fiil mudhorri', dan yang terakhir yaitu kata kerja bentuk perintah dan isitilah arabnya yaitu fiil amr.
  2. Kata Kerja Bentuk Lampau Kata kerja bentuk lampaui/istilah arabnya yaitu fiil madhi memiliki ciri-ciri tersendiri dalam menerjemah AlQur'an.
  3. Kata Kerja Bentuk Sedang/Kebiasaan/Akan 10 Kata Kerja Bentuk Sedang/Kebiasaan/Akan atau istilah arabnya fiil madhi.
  4. Kata Kerja Bentuk Perintah Kata kerja bentuk perintah yaitu kata kerja bentuk sedang/akan/kebiasaan. Dimana huruf awal atau huruf mudhoroah dibuang dan huruf akhirnya di matikan atau disukun. Kemudian apabila dua proses tersebut kata masih belum bisa terbaca maka di datangkan atu dimasukannya hamzah washol (huruf penolong). Apabila ain fiil pada fiil mudhorrinya berharokat dhummah maka hamzah washol atau huruf penolongnya juga berharokat dhummah. Dan apabila ain fiil pada fiil mudhorrinya berharokat kasroh atau fathah, maka hamzah washol atau huruf penolongnya berharokat kasroh.

c. Komponen yang ketiga yaitu huruf Huruf

  1. Jika menurut bahasa indonesia yaitu kata depan, dan menurut bahasa arab jika di sederhanakan yaitu kata yang tidak dapat dimengerti maknanya dengan sendirinya, kecuali dirangkai dengan kata yang lain atau yang bukan kata kerja dan bukan kata benda. Huruf bermakna dan pembentuk kata merupakan bagian dari huruf.. Huruf bermakna adalah segala huruf yang tidak mengalami perubahan bentuk tetapi sifatnya statistis dan maknanya menyesuaikan sesuai dengan kontesksnya. Huruf bermakna ini tidak kata kerja atau kata benda. Huruf pembentuk kata adalah huruf yang jika disatukan maka dapat menghasilkan kata, seperti kata (ahmad) yang terbentuk dari (alif, cha, mim, dal) huruf pembentuk kata ini terbagi menjadi dua bagian lagi yaitu huruf hijaiyah yang dimulai dari (alif -- ya') dan huruf abjadiyah yang dimulai dari (alif -- ghoin) tetapi huruf abjadiyah ini tidak ada kaitannya dengan menerjemah.
  2. Dalam metode granada ini yaitu menguasai katakata yang tidak berubah dan tidak berakar kata. Kata-kata ini meliputi huruf bermakna, kata ganti, kata penghubung brerarti "yang' dan kata tunjuk. Keempat kata ini sangat urgent dipahami oleh peserta didik agar bisa membedakan kata ini bila terhubung atau ada di dalam sebuah kalimat (ayat Al-Qur'an).
  3. Yang pertama yaitu huruf bermakna seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Yang kedua yaitu kata ganti. Kata ganti atau dalam istilah arabnya yaitu isim dhamir merupakan nama yang tersimpan didalam hati sebab nama si pelaku tidak disebutkan atau tersembunyi dibalik kata ganti itu.
  4. Kata penghubung bermakna "yang" atau istilah arabnya berarti isim maushul. Isim maushul jika di artikan dalam bahasa yang sederhana yaitu kata sambung. Fungsi dari isim maushul ini yaitu untuk menghubungkan beberapa kalimat menjadi satu kalimat atau isim ini tidak akan sempurna jika tidak berhubungan dengan kata yang lain.
  5. Kata tunjuk. Kata tunjuk istilah arabnya yaitu isim isyarah. Kata tunjuk berfungsi untuk menunjukan seseorang, hewan, atau apapun itu yang kita ketahui.

Metode granada ini adalah menguasai rumusrumus granada besera aplikasinya. Menguasai rumus-rumus granada ini memiliki peranan penting dalam mempelajari metode granada. Jika di persentasekan sekitar 70% dalam hal menerjemah Al-Qur'an. Jadi apabila kita menguasai rumus-rumus granada beserta aplikasinya maka 70% kemampuan telah kita raih atau kita dapatkan. Rumus granada ini berisikan tabel yang meliputi awalan, akhiran sisi, berfungsi memberikan kemudahan bagi peserta didik untuk mencari akar kata dari setiap kata di dalam Al-Qur'an.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun