Mohon tunggu...
ulva lailatul
ulva lailatul Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya olahraga terutama olahraga lari dan bulu tangkis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Keberagamaan Muslim melalui Pendekatan Sosiologis

7 Oktober 2024   08:45 Diperbarui: 9 Oktober 2024   21:04 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dinamika yang beragam dan terus berubah membentuk keberagaman muslim saat ini. Ajaran Islam bukan hanya menjadi dasar piral, tetapi perkembangan teknologi, budaya populer, politik global, dan masyarakat secara keseluruhan juga dapat mempengaruhi cara umat muslim melewati dan mengungkapkan keyakinan mereka. Pendekatan sosiologis menjadi sangat penting dalam era digital dan globalisasi untuk memahami bagaimana identitas religious orang dibentuk dan ditantang oleh arus informasi yang cepat dan interaksi lintas budaya saat ini. Agama tidak lagi hanya urusan pribadi atau ritual; sekarang menjadi bagian dari diskusi global yang berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat modern. Muslim di berbagai belahan dunia menghadapi kesulitan dalam menyampaikan dan menjalankan keyakinan mereka dalam masyarakat modern yang terus berubah.

Oleh karena itu, pendekatan sosiologis ini menawarkan perspektif yang lebih luas untuk melihat bagaimana agama Islam dapat berkembang, berkembang, dan menyesuaikan diri dengan perubahan sosial. Dalam situasi ini, dilihat sebagai bagian dari kehidupan sosial yang selalu berubah di mana interaksi antara agama dan masyarakat memengaruhi satu sama lain. Sosiologis agama melihat hubungan antara agama dan masyarakat. Mempelajari bagaimana orang Muslim menjalankan keyakinan mereka dalam berbagai lingkungan sosial dalam konteks Islam. Menurut buku tahun 2019 Max Weber, Sosiologis Agama, agama bukan hanya tentang hubungan spiritual individu dengan tuhan, tetapi juga sebagai sistem nilai yang mengatur perilaku sosial.

Fleksibel nya, karena kegiatan ibadah Islam seperti sholat dan puasa bukaan bukan hanya kegiatan ibadah tetapi juga menunjukkan nilai-nilai ketaatan, disiplin, dan solidaritas sosial. Namun, struktur sosial dan kondisi masyarakat tempat muslim menjalankan ajaran sangat memengaruhi praktik keberagamaan mereka. Praktik ini dapat berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Mereka memikirkan lingkungan sosial, budaya, dan politik tempat mereka tinggal. Contoh dasar adalah negara-negara dengan mayoritas muslim, seperti Indonesia atau Arab Saudi, di mana orang muslim mungkin lebih cenderung mengekspresikan keyakinan mereka secara terbuka di ruang publik. Menggunakan pakaian yang sesuai dengan norma agama, sholat berjamaah di masjid dalam lima waktu sehari, dan menghadiri acara---acara keagamaan besar yang biasanya dilakukan secara kolektif.

Karena pengaruh budaya sekurel yang lebih dominan atau bahkan keterbatasan sosial tertentu, serikat umat muslim yang tinggal di negara-negara dengan mayoritas muslim seperti Amerika Serikat dan Prancis lebih memilih untuk menjalankan agama mereka secara terselubung atau secara privat. Hal ini menunjukkan bahwa ajaran agama tidak pernah berubah, hanya cara mengekspresikan dan menerapkannya dapat berubah sesuai dengan lingkungan sosial setempat. Oleh karena itu, keadaan sosial dan budaya memainkan peran yang signifikan dalam membentuk praktik keberagamaan.

Selain itu, keberagaman muslim sangat dipengaruhi oleh politik. Di beberapa negara, agama dan politik sangat terkait. Negara: Negara seperti Iran dan Arab Saudi menerapkan sistem hukum yang diberlakukan ketat. Dalam keadaan seperti ini, keagamaan adalah hal yang umum dan diawasi oleh pemerintah. Di negara lain, seperti Indonesia, agama Islam masih memainkan peran penting dalam politik. Kebijakan publik dipengaruhi oleh partai politik-politik Islam dan organisasi keagamaan, yang berdampak pada praktik agama di tingkat nasional dan regional. Pengaruh politik ini menunjukkan bahwa keberagamaan bukan hanya keyakinan pribadi; itu adalah bagian dari struktur sosial yang lebih besar.

Keberagamaan umat Islam juga sangat dipengaruhi oleh globalisasi dan moderasi. Umat muslim kini dapat mengakses berbagai perspektif dan interpretasi ajaran Islam sebagai akibat dari penyebaran informasi yang cepat, terutama melalui internet dan media sosial. Tidak hanya hal ini dapat memperluas pengetahuan mereka, tetapi juga menghadirkan tantangan baru, terutama terkait dengan otentisitas dan kesesuaian dengan tradisi Islam yang dianggap "murni". Di sisi lain, umat Islam memperoleh pemahaman yang lebih plural dan terbuka tentang agama mereka sebagai hasil dari globalisasi. Sebaliknya, globalisasi juga memicu perdebatan tentang "kemurnian" ajaran Islam di kalangan konservatif dan progresif. Pendekatan sosiologis dalam konteks ini membantu kita melihat bahwa keberagaman muslim adalah fenomena yang kompleks dan selalu berkembang seiring dengan zaman.

Dengan menggunakan pendekatan sosiologis untuk memahami keberagaman umat Islam, kita dapat melihat bahwa agama bukan hanya tentang ajaran teologis yang kuat, tetapi juga fenomena sosial yang berubah-ubah. Faktor-faktor yang datang dari luar, seperti kelas sosial, budaya, politik, dan globalisasi. Setiap satu dari mereka berkontribusi pada cara orang Muslim menjalankan dan memahami agama mereka. Keberagamaan orang berbeda-beda tergantung pada komunitas mereka. Islam, sebagai agama, terus berkembang dan berubah seiring dengan perubahan sosial di masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa agama tidak tetap atau statis, tetapi selalu berinteraksi dengan perubahan sosial.

sumber dari :

  https://books.google.co.id/books/about/Sosiologi_Agama.html?id=tRSwDwAAQBAJ&redir_esc=y

Weber, Max. Sosiologi agama. IRCiSoD, 2019.

https://citations.springernature.com/book?doi=10.1007/978-3-658-39954-2

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun