A. Pengertian Esensialisme
Esensialisme ini adalah suatu pendidikan yang didasari dengan hal-hal kebuyaaan di jaman dulunya dimana budaya itu sudah ada dan bersifat menetap, akan tetapi di jaman modern ini dari segi Esensialis nya tersendiri sudah banyak orang indonesia sendiri menghilangkan atau menghapus sebuah budaya yang dulunya dimana kebudayaan tersebut masih bermanfaat bagi kita.Â
Akan tetapi dengan adanya Aliran filsafat pendidikan esensialisme ini bagi kita sendiri insyaallah bisa mengubah dan mengembalikan kebudayaan yang jaman dulu masih tetap dan tidak terhapus. nahh, esensialisme ini bahwa sebuah pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang dimana mempunyai sebuah kejelasan dan tahan lama yang dimana mempunyai sebuah tata yang jelas dalam nilai-nilai pendidikan tersebut dan bersangkutan juga dengan nilai-nilai sosial maupun budaya serta kemanusiaan.Â
Dari faham ini bisa di artikan bahwasanga aliran esensialisme adalah suatu pengetahuan atau pendidikan untuk membudidayakan sebuah budaya di jaman dulunya agar tidak terhapuskan dan masih bisa tetep di pakai dalam kebudayaan negara masing-masing.
Tokoh-Tokoh Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme
1. Desiderius Erasmus : tokoh ini berpendapat bahwasanya ia ingin sekolah-sekolah atau pendidikan menjadi sebuah pendidikan yang unggul dan bersifat internasional. Dan tokoh ini juga dimana ia pertama kali menolak suatu pandangan hidup dimana yang yang berpijak kepada lainnya.
2. Johan Amos Cosmenius : beliau ini berpendapat bahwasanya sebuah pendidikan itu berperana pada anak dimana yang sudah sesuai dengan kehendak Tuhan kenapa begitu? Â Karena, pada hakikatnya dunia ini adalah dinamis dan memiliki sebuah tujuan.
3. John Locke : ia ini berpandangan  sebuah pendidikan itu sesuatu yang sangat dengan situasi dan kondisinya masing-masing bagaimana cara untuk bisa menjadi sebuah pendidikan yang mencapai internasional dan profesional.
4. Johan Henrich Pestalozzi ; nah ia ini mempunyai sebuah kepercayaan kalau sifat-sisat alam itu sebuah cerminan pada manusia itu sendiri dari demikian manusia ini dapat kemampuan dan kekurangannya masing-masing.
5. Johann Friederich Frobel : beliau ini berpendapat dan berkeyakinan bahwasanya manusia ini adalah sebuah makhluk hidup yang dimana suatu ciptaan Tuhan yang dimana mereka (manusia) Â ini sebagai sebagian dari alam semesta ini.
6. Johann Friedereck Harbert : dimana beliau ini berpendapat bahwasanya sebuah pendidikan itu adalah pengajaran untuk mendidik. Dan bahwasanya pendidikan adalah menyesuaikan sebuah jiwa seseorang dengan suatu kebajikan dari hal yang mutlak.