Mohon tunggu...
Ulul Laily
Ulul Laily Mohon Tunggu... Mahasiswa - Generasi Z

Hanya Sekedar berbagi, semoga Menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dalam Kegelapan Masih Ada Harapan: Sekilas Cerita Seorang Pemuda yang Kehilangan Separuh Jiwanya

3 Januari 2025   11:38 Diperbarui: 3 Januari 2025   11:38 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Dokumentasi Pribadi, 27 Desember 2024

Setelah lama menatap layar laptop untuk mengerjakan projek penelitian, saya mencoba untuk menarik diri sebentar untuk sekedar beristirahat. Kedua mata sudah mulai lelah dan hampir tertutup sempurna, namun ternyata saya teringat sebuah cerita yang saya harap bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang yang didapatkan beberapa hari lalu, tepatnya seminggu yang lalu. 

Jumat lalu, saya sempat menjadi moderator di Acara seminar bahasa Inggris. Alhamdulillah. Acara berjalan lancar tanpa hambatan. Di part akhir sebelum sesi pertanyaan, pemateri memberikan waktu 10 menit untuk evaluasi program yang tengah dijalani dan harapan buat D*C agar kedepannya lebih baik. Di sela-sela waktu itu, saya sempat mengobrol sedikit dengan pemateri dan lumayan terkejut karena dia langsung menceritakan part kehidupannya yang menurut saya itu cukup privasi. 

CERITA PAHIT KEHIDUPAN

Awalnya saya bertanya untuk memastikan desas desus status dirinya yang beredar, namun ternyata desus itu benar. Tanpa saya bertanya lebih lanjut, dia melanjutkan ceritanya bahwa dia baru saja, beberapa hari lalu ditinggalkan oleh separuh jiwanya, ditinggalkan oleh istri yang sangat dicintainya dan anak yang sedang dikandung oleh istrinya. Dia bilang bahwa sudah ada dua orang yang mengatakan dia akan menyusul istrinya bahkan harapan untuk mengalami "Kecelakaan" dalam perjalanan dia dari rumahnya ke tempat seminar itu hadir dalam pikirannya, setidaknya label Mati syahid bisa didapat olehnya.

Mendengar hal itu, I have no words to say. Tapi untungnya kalimat "turut berduka cita" itu keluar dari mulut saya. Untuk sekedar menghibur dirinya, saya menawarkan mungkin dia cocok dengan salah satu peserta seminar disana. Dan kamu tahu jawabannya apa "I am Consistent in loving her". Tidak ada yang bisa mengganti posisi istrinya dalam hatinya. 

APPEARANCE BUKAN PENENTU

yaaa, memang benar ternyata kita tidak bisa menilai seseorang dari appearance yang dia tampilkan. Kalau bahasa kerennya "Don't judge book by Its cover". Ternyata orang se-humble dan se-asyik itu sedang menyimpan luka dan kesedihan yang sangat dalam. Kehilangan yang dialami oleh dirinya, katakanlah teman saya, terasa sangat berat dan pasti sangat mengguncang kehidupannya. Mendengar ceritanya saja, saya merinding. Dia masih baik-baik saja tanpa adanya keinginan untuk suicide itu merupakan hal yang luar biasa menurut saya. Atas apa yang terjadi pada dirinya dan keinginan untuk segera menyusul itu manusiawi kok karena orang yang berharga tidak akan pernah datang dua kali.

PESAN KEHIDUPAN

However, Alih-alih berharap mati, kehilangan yang dirasakan seharusnya dapat menginspirasi untuk memanfaatkan waktu yang ada agar lebih mendekatkan diri pada kebaikan, memperbaiki diri, dan mempersiapkan bekal untuk akhirat. Just remember that akan ada pelangi setelah hujan, masih ada harapan ditengah kegelapan. Jangan terlalu fokus pada apa yang hilang, sehingga membuat diri lupa bersyukur atas apa yang masih ada. Kehidupan akan selalu mengambil dan mengganti apapun yang dimiliki. Fakta pahit yang harus diterima adalah kita tidak pernah memiliki apapun, bahkan oksigen yang kita hirup harus dihembuskan kembali dengan bentuk berbeda. Lantas atas dasar apa kita merasa memiliki dan dimiliki. Bukankah segalanya hanya titipan?

Ingat, Kematian itu pasti dan terpampang jelas dalam Q.S Ali-Imron ayat 185 bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Dengan kata lain siapapun yang hidup pasti akan menyusul mereka yang sudah terkubur. Malaikat tidak akan bertanya tentang orang lain kepadamu, kamu hanya akan ditanya tentang dirimu sendiri dan bagaimana kamu bertanggung jawab atas kehidupanmu di dunia. 

Never put your happiness in the others' pocket and find your reason to stay alive happily.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun