Mohon tunggu...
Ulul Fahmi Rosyida
Ulul Fahmi Rosyida Mohon Tunggu... Freelancer - Writer

Traveller, Psychology

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memberi: Menggali Kebaikan dalam Ajaran Agama dan Ilmu Pengetahuan

26 Juli 2023   09:07 Diperbarui: 26 Juli 2023   09:13 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh cottonbro studio

Perbincangan mengenai ajaran agama dan ilmu pengetahuan telah menjadi topik yang tak pernah lekang oleh waktu. Sejak zaman dahulu hingga sekarang, hubungan antara keduanya tetap relevan dan menarik perhatian banyak orang. Ajaran agama dan ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan, karena keduanya saling berkorelasi dan melengkapi satu sama lain. Artikel ini akan fokus pada konsep memberi dari perspektif agama, serta mengungkapkan dukungan ilmiah yang menyatakan manfaat positif dari tindakan dermawan tersebut.

Dalam firman Allah, dijelaskan mengenai kebaikan memberi dan janji-Nya bahwa mereka yang memberi dengan ikhlas akan mendapatkan gantinya yang lebih baik.

"dan barang apa yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya." Hal ini menunjukkan bahwa memberi bukan hanya tentang tindakan kebajikan semata, tetapi juga sebagai bentuk syukur atas segala rezeki yang telah diberikan Allah.

Dengan berbagi, kita tidak akan menjadi miskin, karena ingatlah bahwa apa yang kita lakukan akan selalu memberikan dampak bagi kita sendiri maupun orang lain

Konsep Warm-Glow-Effect mengacu pada sensasi perasaan positif yang dirasakan seseorang setelah memberi atau beramal kepada orang lain. Dalam psikologi positif, kepuasan dan kebahagiaan dipelajari sebagai bagian dari peningkatan kualitas hidup. Orang yang beramal dan memberi dengan tulus mengalami kebahagiaan dan peningkatan kualitas hidup mereka.

Sebuah studi oleh Jorge Moll dari National Institutes of Health menemukan bahwa saat memberi, sejumlah area di otak terkait dengan kenyamanan, koneksi sosial, dan rasa saling percaya aktif. Perbuatan dermawan ini juga meningkatkan produksi endorfin dan dopamin di otak, yang menghasilkan perasaan positif yang dikenal sebagai "Helper's High" atau kepuasan karena membantu orang lain.

Seiring dengan dukungan ilmiah Warm-Glow-Effect, penelitian Stephanie Post yang diulas dalam buku "Why Good Things Happen to Good People" menyatakan bahwa berbagi kepada orang lain dapat meningkatkan kesehatan, terutama mengurangi risiko penyakit kronis. Manfaat kesehatan ini dikaitkan dengan pengurangan tingkat stres dan peningkatan perasaan bahagia yang dihasilkan dari tindakan dermawan.

Ajaran agama dan ilmu pengetahuan saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Konsep memberi, yang merupakan inti dari banyak ajaran agama, mendapat dukungan kuat dari ilmu pengetahuan. Konsep Warm-Glow-Effect dan manfaat kesehatan dari tindakan dermawan secara ilmiah memvalidasi pentingnya memberi dalam kehidupan kita.

Sebagai umat manusia, mari terus mempraktikkan nilai-nilai kebaikan yang diajarkan agama dan mendukungnya dengan pengetahuan ilmiah. Dengan memberi dan berbagi dengan sesama, bukan hanya kita yang mendapatkan manfaat, tetapi juga orang lain dan masyarakat secara keseluruhan. Jadi, mari kita jadikan memberi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan berbahagia bagi semua orang.

Wallahualam Bissawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun