Ha..ha..ha..ha..kali ini PLN terkena batunya. Judul di atas saya kutip dari berita harian lokal yang terbit di Medan hari ini. Terus terang, saya sangat-sangat senang membacanya. Sudah lama saya menunggu berita yang seperti ini. Di bawah ini, saya tuliskan sebagian dari isi berita tersebut.
Dolok Masihul ( Analisa )
Ratusan masyarakat Kelurahan Pekan Dolok Masihul, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai menggelar unjuk rasa ke kantor PLN Ranting Dolok Masihul di Lingkungan II Pekan Hulu, kelurahan setempat, Senin(22 Juli 2013) malam sekira pukul 22.30 WIB. Aksi yang berujung anarkis tersebut dipicu rasa kecewa akibat sering padamnya aliran listrik terlebih di saat pelaksanaan ibadah di bulan suci Ramadhan, dan aksi tersebut merupakan aksi untuk yang ketiga kalinya. Ratusan masyarakat yang emosinya sudah memuncak sempat melakukan pembakaran ban di depan kantor, bahkan melempari gardu kantor Ranting PLN Dolok Masihul dengan batu berbagai ukuran. Dampaknya, kaca belakang mobil operasional PLN Ranting Dolok Masihul jenis Daihatsu Taft BK 1973 TN pecah, begitu juga dengan satu unit mobil lain jenis Kijang BK 8221 TC, kaca depan dan belakang juga pecah akibat terkena lemparan batu dari masyarakat.
Keterangan yang diperoleh Analisa, ratusan masyarakat yang telah emosi berteriak-teriak mengecam kinerja PLN Ranting Dolok Masihul yang dinilai telah bertindak semaunya dengan melakukan pemadaman aliran listrik di saat umat Islam tengah menjalankan ibadah sholat Tarawih, serta ibadah lainnya di saat bulan Ramadhan. Masyarakat juga mengatakan listrik kerap kali padam beberapa kali dalam sehari tanpa adanya pemberitahuan dari pihak PLN. Aksi ratusan masyarakat mereda setelah personel dari Polsek Dolok Masihul yang dipimpin oleh Kapolseknya, AKP.Darwin Ketaren turun ke lokasi kejadian, ditambah lagi listrik yang tiba-tiba kembali menyala.
Sumber berita : Harian Analisa, Medan
==============================================================
Kejadian di atas merupakan salah satu wujud kekesalan dan kekecewaan masyarakat terhadap kinerja PLN. Saya kira tindakan masyarakat di sana adalah wajar-wajar saja. Di saat masyarakat sedang khusyuk menjalankan ibadah puasa, pihak PLN dengan seenak perutnya memadamkan aliran listrik. Ditambah lagi di sebagian besar wilayah Sumut sedang puncak-puncaknya musim kemarau dan cuaca yang cukup panas terutama pada siang hari. Mudah-mudahan ini bisa menjadi salah satu pembelajaran bagi pihak PLN agar ke depannya lebih serius dalam melayani kebutuhan masyarakat pelanggannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H