Mapala Rimbawana UPI Kampus Cibiru melakukan pendidikan masa bimbingan divisi PLH (Pendidikan Lingkungan Hidup) yang dikoordinatori oleh Hani "makoy" Mutmainnah. Dengan melibatkan pengurus dan diikuti oleh 13 anggota muda Rimbawana. Mabim tersebut dilaksanakan di Saung Monteng Kamojang, Jl. Patrol, Laksana, Kec. Ibun, Kabupaten Bandung pada hari Sabtu (25/05/2024).
Tujuan mabim tersebut yaitu mengajarkan tanggung jawab agar tetap selaras dengan lingkungan hidup. Selaras dengan lingkungan hidup berarti bertindak secara bijaksana dan bertanggung jawab dalam menggunakan sumber daya alam, meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem, dan memastikan bahwa kegiatan manusia tidak merusak atau mengganggu keseimbangan alam.
Untuk pematerinya sendiri yaitu Ayah Nunuh yang dijuluki “Manusia Pohon”. Beliau merupakan seorang polisi yang peduli dengan alam. Beliau sudah menanam ratusan pohon dan telah eksis dalam gerakan pelestarian alam selama 9 tahun. Kepeduliannya yang luar biasa terhadap alam menjadi inspirasi bagi kami untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar mereka.
Ayah Nunuh memaparkan pentingnya pendidikan lingkungan hidup, dimana sekarang ini kerusakan gunung semakin mengkhawatirkan. Beliau mengatakan bahwa kita sebagai masyarakat harus merasa prihatin dan peduli terhadap kerusakan lingkungan.
Kerusakan lingkungan merupakan sebuah masalah global yang semakin mendesak untuk diselesaikan. Ciri-ciri kerusakan lingkungan yang telah terjadi, seperti pmeningkatnya permukaan air laut, banjir, kekeringan, udara panas, erosi, longsor, dan munculnya berbagai penyakit, menjadi tanda-tanda nyata akan perlunya tindakan untuk menjaga dan memperbaiki ekosistem bumi. Dampak-dampak tersebut tidak hanya mengancam keberlangsungan hidup manusia, tetapi juga menyebabkan kerugian hewan dan tumbuhan.
Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi kerusakan lingkungan adalah dengan memahami dan memanfaatkan fungsi pohon dalam ekosistem. Pohon memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan alam, seperti menjadi penghasil oksigen, penyerap polusi udara, menyimpan cadangan air, menahan erosi tanah, serta berperan sebagai sumber makanan bagi manusia dan hewan. Selain itu, pohon juga menjadi tempat tinggal bagi berbagai jenis satwa bahkan manusia, serta menyediakan bahan obat alami yang sangat berharga bagi kesehatan.
Tak hanya itu, pohon juga memiliki peran penting dalam mengurangi dampak bencana alam, seperti menjadi pemecah angin yang efektif saat puting beliung. Selain itu, pohon juga berperan sebagai peredam suara, membantu mengurangi polusi suara di lingkungan sekitarnya. Dengan memahami peran dan manfaat pohon secara mendalam, kita dapat lebih menghargai pentingnya pelestarian hutan dan penanaman pohon dalam upaya menjaga keseimbangan alam.
Selain pohon, satwa juga memiliki peran yang tak kalah penting dalam ekosistem. Contohnya, serangga memainkan peran vital dalam proses penyerbukan tanaman yang merupakan tahap awal dalam siklus kehidupan tumbuhan. Luwak memberikan kontribusi dalam produksi kopi yang unik dan bernilai tinggi. Begitu pula dengan kelelawar, yang membantu menyebarkan bibit-bibitan melalui proses polinasi.
Dengan memahami peran penting pohon dan satwa dalam menjaga keseimbangan ekosistem, kita sebagai masyarakat diharapkan dapat lebih peduli dan bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan hidup. Kata ayah Nunuh jadilah manusia yang selingkuh "selaras dengan lingkungan hidup".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H