Mohon tunggu...
Elisa Dwi Prasetya
Elisa Dwi Prasetya Mohon Tunggu... Dosen - Berkacamata

Pengajar di STTBB, Trainer di 24hProject, tinggal di Bandung

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pilihan yang Lebih Baik

10 Januari 2018   11:39 Diperbarui: 10 Januari 2018   11:41 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Memperoleh hikmat sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga daripada mendapat perak."

Sewaktu membeli suatu barang, saya mempunyai kebiasaan untuk memilih dengan teliti dan hati-hati barang yang hendak dibeli. Barangkali ini pun terjadi pada Anda. Bukankah, hampir semua orang di seluruh dunia selalu mencari yang lebih baik? Dari sekedar membeli buah hingga memilih tempat tinggal. Seringkali kita harus menguji, menimbang, membandingkan, dan akhirnya membuat pilihan berdasarkan apa yang kita yakini sebagai yang lebih baik.

Kitab Amsal sarat dengan perbandingan-perbandingan yang mengarahkan kita pada jalan yang benar di dalam hidup. Dalam pasal 16:16, kita membaca bahwa lebih baik memperoleh hikmat daripada emas, mendapat pengertian jauh lebih berharga dari pada mendapat perak. Di sini, Salomo tidak hanya menegaskan bahwa lebih baik mendapatkan hikmat daripada emas, tetapi ia mengatakannya dengan yakin, bahwa itu jauh lebih baik, lebih baik secara tak terhingga. Memang ada pilihan-pilihan yang nampaknya jauh lebih baik yang ditawarkan dunia ini, namun dengan tepat Salomo telah memilih dan berujar: "Berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang paham menimbang perkara ... dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat (1 Raj. 3:9). Sehingga perkara yang sulit menjadi mudah dipecahkan, karena hikmat yang diberikan Allah kepada Salomo.

foto: PinsDaddy
foto: PinsDaddy
Cerita pertengkaran dua orang ibu mengenai bayi mereka merupakan contoh yang luhur, yang menunjukkan hikmat Salomo, ketika ia dengan tepat dapat menunjukkan siapakah ibu yang sesungguhnya dari bayi yang masih hidup itu. Kitab Suci pun berkata, bahwa tidak ada seorang pun yang lahir sebelum atau sesudah Salomo yang memiliki hikmat seperti dia. Bahkan, Tuhan memberkatinya dengan harta kekayaan dan kuasa yang semakin banyak dan luas. Kebesaran hikmat yang dimiliki Salomo sangat mengagumkan. Lepas dari persoalan kejatuhannya kelak, yang kita pahami adalah betapa berharganya hikmat itu, melebihi apapun.

Jika pilihan yang terbaik adalah hikmat, maka kita tentu harus berusaha sedemikian rupa untuk mengejar dan mendapatkannya. Ini tidak mudah, karena:

(1) hikmat hanya diberikan kepada mereka yang memintanya kepada Tuhan, sumber hikmat itu;

(2) hanya mereka yang memiliki hubungan karib dengan sumber hikmat itulah yang mendapatkannya -- "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku"(Amsal 8:17).

Sejauh mana Anda bertekun mencari hikmat dari Tuhan? Mintalah kepada-Nya dengan kerendahan hati, dan bangunlah persekutuan yang karib dengan-Nya!

HIKMAT ADALAH PILIHAN YANG LEBIH BAIK.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun