Mohon tunggu...
Ruslan Yunus
Ruslan Yunus Mohon Tunggu... Peneliti dan Penulis -

Belajar Menyenangi Humaniora Multidisipliner

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Laban Solla dan Satu Huruf Satu Pahala

21 November 2018   08:17 Diperbarui: 20 Maret 2019   16:22 732
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manfaat dari kebiasaan membaca Al-Quran dapat kita baca di sejumlah buku yang ditulis berdasarkan referensi baik dari Al-Quran maupun dari hadis Nabi shalllahu 'alaihiwasallam. Juga sering disampaikan di pengajian- pengajian. Manfaat itu mulai dari sebagai obat dan penentram hati, sebagai pengangkat derajat sampai kepada  manfaat "satu huruf  satu  pahala".

Tentang satu huruf satu pahala ini, Nabi shallallahu 'alaihiwasallam bersabda. "Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah, maka baginya satu pahala kebaikan, dan satu pahala kebaikan sepuluh kali kelipatannya. Aku tidak mengatakan Alif Laam Miim itu satu huruf tapi Alif satu huruf, Laam satu huruf, dan Miim satu hutuf". Hadis ini diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari Abdullah bin Mas'ud radiyallahu 'anhu.

Menariknya, terhadap mereka yang saat membaca Al- Quran terpaksa harus terbata- bata memperoleh lagi tambahan bonus dua kali kelipatan pahalanya. Seperti diriwayatkan oleh Buhari, Muslim, At-Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Aisyah radiyallahu 'anhu. Terbata- bata disini adalah bersusah payah untuk melafazkan ayat- ayat atau huruf- huruf Al- Quran, misalnya karena baru belajar mengaji. Namun terus berupaya membacanya.

Sebuah hadis lain diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu. "Barang siapa mengajak seseorang atau sekelompok orang kepada suatu kebaikan, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak pahala yang diperoleh orang- orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikitpun pahala mereka.  Tetapi, barang siapa mengajak  kepada suatu kesesatan, maka ia akan mendapatkan dosa sebanyak dosa yang diperoleh orang- orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dosa mereka".

Hadis yang ketiga diatas kita maknai bahwa orang yang mengajak sekaligus memfasilitasi orang- orang lain kepada suatu kebaikan, akan tetap mendapatkan pahala sebanyak pahala orang- orang yang mengikutinya. Bahkan pahalanya mungkin lebih banyak lagi. 

Salah satu contoh kebaikan itu adalah belajar membaca Al-Quran dengan bersungguh- sungguh dan mengikuti kaidah- kaidah tajwid nya. Memperkenalkan bacaan Al- Quran sedini mungkin kepada anak akan sangat bermanfaat bagi perkembangan psikologis dan spiritualitas anak. Hal yang sangat dibutuhkan oleh anak dalam menjalani masa anak- anak dan kelak saat remaja, dewasa dan seterusnya. 

Nah, ini ada sebuah riset laboratoris untuk mengetahui efek bacaan Al-Quran terhadap sinyal EEG yang telah dilakukan oleh Shekha, Hassan dan Othman. Ketiganya dari Department  of Biology, College  of   Science, University  of  Salahaddin, Irak. Riset ini melibatkan 11 orang mahasiswa berusia 20-24 tahun sebagai partisipan. Perangkat EEG dihubungkan dengan bagian dahi dan bagian belakang kepala masing- masing partisipan untuk merekam aktivitas gelombang otak EEG terhadap suara bacaan Al-Quran.

Untuk keperluan eksperimen ini, kepada partisipan diperdengar kan ayat- ayat Al-Quran melalui headphone masing- masing selama tiga menit dengan mata terpejam dan dengan mata terbuka. Hal yang sama dilakukan dengan memperdengarkan suara musik rock masing- masing dengan ritme keras dan ritme pelan.  Aktivitas EEG juga direkam sebelum dan sesudah eksperimen diatas, masing- masing selama 30 detik pada posisi partisipan rileks dengan mata terpejam. Hasil  t- test  dan ANOVA test  menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada aktivitas EEG antar perlakuan.

Dalam hal ini suara bacaan Al-Quran dapat menghadirkan efek relaksasi yang signifikan dibandingkan dengan suara musik dan dengan tanpa suara bacaan Al Quran dan suara musik. Gelombang alfa rerata tertinggi (5,465 mV) diperoleh saat partisipan mendengarkan bacaan Al-Quran dengan mata terpejam. 

Yang terendah (1,640 mV) diperoleh saat diperdengarkan suara musik dengan ritme keras dan mata partisipan terbuka. Gelombang alfa tertinggi mendengarkan suara musik, diperoleh bila ritme musiknya pelan dan mata partisipan terpejam (3,768 mV). Hasil riset ini dipublikasikan melalui  Egyptian  Journal  of  Experimental  Biology, Vol.9, No.1-2013.

Melihat efek relaksasi gelombang alfanya ini, suara bacaan Al-Quran dapat digunakan sebagai salah satu metode intervensi untuk memperbaiki "emosi"  kita. Apalagi bila kita sendiri atau anak- anak kita sendiri yang membaca ayat-ayat Al-Qurannya dengan alunan suara yang menyentuh hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun