Mohon tunggu...
ulky vita mabruroh
ulky vita mabruroh Mohon Tunggu... -

manjadda wa jadda

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengapa Lulusan Sarjana Masih Menganggur Padahal Pendidikannya Sudah Tinggi?

11 Oktober 2016   16:00 Diperbarui: 11 Oktober 2016   16:15 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Sebelum saya menjelaskan penyebab pengangguran, saya akan menguraikan Perbedaan Ekonomi Makro dan Ekonomi Mikro.

Ilmu ekonomi makro ilmu mempelajari variabel-variabel ekonomi secara keseluruhan. Yang dimaksud Variabel-variabel tersebut antara lain: pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, pertumbuhan ekonomi,  jumlah uang beredar, neraca pembayaran internasional, dan laju inflasi. Sedangkan Ilmu ekonomi mikro adalah ilmu yang mempelajari variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya seperti rumah tangga, perusahaan, dan sebagainya.

Menurut ekonomi Islam, harga tenaga kerja harus sesuai dengan kesepakatan pekerja dan pemberi kerja. Dan tingkat upah tenaga kerja harus sesuai kesepakatan. Pemerintah tidak berhak menetapkan harga tenaga kerja. Pemerintah tidak boleh menetapkan UMR, UMP dan yang lain. Dan salah satu penyebab naiknya penawaran tenaga kerja yang diikuti dengan turunnya permintaan tenaga kerja tersebut adalah akibat penerapan bentuk PT. (Perseroan Terbatas). Jadi, pekerja di perusahaan-perusahaan kecil tersebut menjadi berstatus sebagai pencari kerja baru dan pengangguran pun bertambah.

Memang saat ini di negara kita banyak sekali pengangguran. Disini saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa saja faktor penyebab pengangguran.

Faktor penyebab pengangguran antara lain:

  • Tekanan demografis dan jumlah dan komposisi angkatan kerja yang besar
  • Pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih kecil dari pada pertumbuhan angkatan kerja
  • Jumlah lapangan yang tersedia lebih kecil dari pada jumlah pencari kerja
  • Kompotensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja
  • Kurangnya efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja
  • Terjadi pemutusan kerja
  • Masih sulitnya arus masuk modal asing
  • Berbagai regulasi dan perilaku birokrasi yang kurang kondusif bagi pegembangan usaha
  • Iklim investasi yang belum kondusif
  • Kemiskinan
  • Tekanan kenaikan upah ditengah dunia usaha yang masih lesu
  • Urbanisasi
  • Ketimpangan pendapatan
  • Perilaku proteksionis sejumlah negara maju dalam menerima ekspor
  • Keberadaan pasar global
  • Stabilitas politik yang tidak stabil
  • Rendahnya pendidikan

Kenapa di Indonesia banyak pengangguran, alasannya sudah disebutkan diatas dan salah satunya adalah rendahnya pendidikan. Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa yang lulusan sarjana masih menganggur padahal pendidikannya sudah tinggi?

Ada banyak alasan mengapa itu terjadi, dan yang pertama adalah

  • Faktor Pertumbuhan Ekonomi Yang Rendah

Faktor ini salah satu kunci yang menentukan angka pengangguran sebuah Negara, termasuk Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang kurang bagus membuat industri dan perusahaan enggan melakukan perluasan dan mengembangan. Maka ini mengakibatkan kebutuhan tegara kerja baru juga stagnan. Pada akhirnya muncullah barisan masif pengangguran S1.

  • Overqualified Skills

Banyak yang lulusan S1 kurang praktek langsung ke lapangan kerja, jadi skill mereka rendah.

  • Terlalu Banyak Lulusan Sarjana Sosial

Di Indonesia banyak sekali lulusan sarjana seperti jurusan sosial humaniora, yaitu lulusan ekonomi, sosial politik, manajemen, hukum, sospol, sastra, dan sejenisnya. Pada hampir semua kampus di Indonesia pasti ada fakultas Hukum dan Ekonomi atau Sosial Politik. Padalah kebutuhan lulusan dari tida fakultas ini tidak sebanyak pasokan jumlah sarjana yang lulus. Akhirnya mereka jadi pengangguran.

Demikian juga, ribuan sarjana sosial lulus bahwa gelar mereka pegang ternyata tidak laku di pasaran. Akhirnya jadi pengangguran lagi.

  • Tidak Meratanya Pendidikan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun