Pertentangan dan perbedaan pendapat diantara siswa generasi pertama bukannya tidak ada. Sebagaimana hubungan kakak adik yang dinamis, kami pun di generasi awal bisa dikatakan "tidak" akur. Sang kakak lebih dewasa dan agak formal dalam berpendapat menyangkut organisasi, sedangkan sang adik lebih meledak-ledak dan cenderung menentang. Sang Adik tidak mau menerima begitu saja ide dan pendapat sang kakak. Selalu ada perdebatan panjang dan situasi panas di tiap rapat pembentukan organisasi.
Situasi yang paling panas terjadi saat penyusunan AD/ART OSIS pertama. Â Peserta rapat masih didominasi oleh nama-nama di atas. Pembahasan paling menarik adalah nama organisasi OSIS yaitu singkatan nama sekolah di identitas sekolah. Saat itu sekolah dikenal dengan nama SMU Negeri 02 Tinggimoncong (SMU ANDALAN SULSEL). Terdapat 2 pendapat mengenai singkatan nama sekolah untuk organisasi OSIS.
Sang Kakak yang lebih formal berpendapat dan mengusulkan nama SMUDATIM (SMU Andalan SULSEL) alias diambil dari kepanjangan SMU Dua Tinggimoncong. Nah, dari sini pertentangan dan perdebatan mulai memanas. Sang adik mulai menyuarakan dan mengusulkan nama SMUDAMA. Diambil dari singkatan SMU Dua Andalan Malino. Alasannya nama dan singkatan tersebut dapat mewakili semua yang ingin dikenal dari sekolah, yaitu SMU 2 Malino yang masih terpampang di tanda pengenal sekolah dekat gerbang masuk, SMU Andalan Sulsel, dan letaknya ada di Kota Malino kota yang lebih terkenal dibandingkan dengan menyebut Tinggimoncong. Malino juga kota yang sangat terkenal sebagai destinasi wisata atau orang biasa menyebutnya sebagai "Puncak" nya Makassar.
Selain itu, alasannya menyebut nama SMUDAMA lebih keren dan enak didengar, lebih gaul bede' tidak kalah sama nama-nama sekolah beken lainnya yang ada di Makassar.
"Jadi tidak malu-malu ki kalau nanti ditanya dari sekolah mana?"Â
"Sesederhana ituji alasannya sebenarnya, supaya terdengar keren dan gampang disebut dan diingat dibandingkan dengan SMUDATIM yang terlalu kaku."
Tapi, lagi-lagi pendapat ini dimentahkan sang Kakak bahwa usul nama Smudama terlalu jauh nama singkatannya jika dibandingkan dengan nama sekolah. Terlebih lagi kota Malino masih jauh posisinya dari sekolah, Tinggimoncong adalah kecamatan dimana sekolah berada dan tertera dalam nama resmi sekolah. Tinggimoncong lebih luas cakupannya jika hanya dibandingkan dengan kota Malino. Terlalu jauh jika harus menyertakan nama Malino di singkatan sekolah, apalagi saat itu ada SMU Negeri 1 Malino dan kita bukan SMU 2 Malino. Demikian antara lain perdebatannya saat itu.
Tetapi dengan alasan lebih "keren" dan enak didengar, muncul lagi suara dukungan baru bagaimana kalau SMUDAMA singkatannya SMU Andalan Malino saja. Tidak perlu menyertakan angka 2 karena satu-satunya sekolah andalan di Sulsel cuma sekolah kita dan perlu menyertakan Malino karena Malino kota yang terkenal.
Perdebatan kian memanas, suasana ruang sidang tegang, masing-masing mempertahankan pendapat. Kubu kakak dan kubu adik. Kubu kakak yang terkenal dengan "TRIO" debatersnya Suryadi, Marsella dan Sri Wahyuni. Mereka digelari sebagai singa podiumnya kelas 2, berdebat dengan suara lantang,tegas dan cepat menjadi ciri khas mereka nih.
Sang Adik kelas harus kuat mental buat memberikan argument perlawanan, harus punya dasar pendapat yang kuat, kalau tidak mau dimentahkan balik dan digertak, hahaha... Kubu adik tetap bertahan dengan SMUDAMA dengan alasan terakhir karena lebih keren dan enak didengar, tidak malu-maluin kalau di bawah turun gunung ke kota Makassar. Karena alasan formal sang adik sudah kalah segala-galanya dari sang kakak. Tapi namanya juga adik, pasti tidak mau mengalah begitu saja sama kakaknya.
Perdebatan masih berkutat di penyingkatan nama buat  AD/ART OSIS, semua masih menyuarakan pendapat dan alasan. Bahkan sudah ada yang menggebrak meja karena saling memotong pembicaraan dan alasan. (Bisa dibayangkan bagaimana serunya waktu itu?)
Akhirnya perdebatan ditengahi oleh Pembina OSIS, Pak Rayu' yang juga hadir pada saat itu. Dengan alasan formal dan lebih sesuai dengan nama sekolah akhirnya disepakati bahwa SMUDATIM menjadi nama resmi di AD/ART OSIS SMU Negeri 02 Tinggimoncong di kepengurusan yang pertama.
Walaupun nama resmi sudah diputuskan sebagai SMUDATIM bukan berarti nama alias atau nama keren SMUDAMA yang tercetus di rapat tadi hilang dan terlupakan begitu saja. Justru disetiap kesempatan, nama ini perlahan mulai mencuat. Dipelopori oleh adik kelas, setiap ada kesempatan nama ini sering digunakan. Misalnya saat Porseni pertama, kembali dimunculkan istilah PORSENI SMUDAMA. Â Perlahan-lahan SMUDAMA muncul kepermukaan sebagai nama tidak "resmi" nama "keren" atau nama "gaul" sementara SMUDATIM menjadi nama formal dan official di dokumen resmi organisasi.
Meskipun tidak ada keputusan akhir yang disepakati bahwa SMUDAMA adalah kepanjangan dari SMU Andalan Malino atau SMU Dua Andalan Malino, hal itu tidak pernah diperdebatkan lagi dan nama ini cepat menjadi popular dan tenar! SMUDAMA telah menjadi nama singkatan yang keren dan beken. Puncaknya adalah saat sang adik telah naik ke bangku kelas 2 dan membuat baju angkatan. Secara terbuka mulai memakai nama SMUDAMA di bagian punggung baju angkatan.Â