Mohon tunggu...
Akhmad uli Sadhan
Akhmad uli Sadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa prodi KPI UIN Syarif Hidayatullah JAKARTA

Pengin bisa nulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Nostalgia Film Lawas Shaolin Soccer oleh Tristan Faiq Bariklana

2 Oktober 2022   17:23 Diperbarui: 2 Oktober 2022   17:45 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Tristan Faiq Bariklana biasa di sapa Arik dia adalah teman sekelas saya di KPI 1 C, dia mengajak saya bernostalgia dengan bercerita Panjang lebar mengenai  film Shaolin Soccer menurut perspektifnya pribadi, nah pada tulisan ini, saya mencoba untuk meringkas cerita nostalgia mas Arik mengenai film shaolin soccer ini.

Kata mas arik film shaolin soccer ini adalah film yang sangat tidak asing bagi orang-orang yang lahir pada tahun 90'an karena film ini mempunyai kesan yang amat mendalam bagi mereka, hampir di setiap hari libur film ini selalu ditayangkan di televisi, film ini dirilis sekitar tahun 2000-an tepatnya di hongkong dengan genre komedi, menurutnya film ini sangat menarik karena memadukan seni beladiri Shaolin atau Kungfu dengan sepak bola tetapi dengan nuansa komedi.

Menurut mas arik tujuan dari dibuatnya film ini adalah untuk mempromosikan beladiri Kungfu ke dunia modern dengan media film, mas arik bercerita bahwa film ini mengisahkan tentang seorang tokoh utama yang bernama sing yang ingin mengubah nasibnya sebagai gelandangan menjadi orang yang lebih bermanfaat dengan mempraktikkan ilmu kungfung atau shaolin yang ia kuasai,pada waktu yang bersamaan akan diadakan kompetisi sepak bola di daerahnya, lalu ia dengan usahanya yang keras guna meyakinkan dan mengumpulkan teman-teman satu perguruannya untuk membentuk tim sepak bola, namun karena dia hanyalah seorang gelandangan teman-temannya enggan untuk menerima tawarannya, namun sing tidak menyerah begitu saja, ia terus menerus membujuk dan merayu teman-teman satu perguruannya dengan alasan untuk memperkenalkan seni bela diri Kungfu yang sudah sepi peminat bahkan hampir mati di daerahnya, akhirnya teman-temannya pun menerima tawaran dari tokoh sing dan membentuk tim dengan nama shaolin soccer atau tim  sepak bola shaolin, keesokan harinya sing pun mendaftarkan timnya ke kompetisi tersebut lalu terus berlatih setiap hari dengan teman-temannya untuk bersiap-siap mengikuti kompetisi bola, bagian terserunya adalah Ketika tim shaolin dihadapkan di babak final dengan tim preman-preman yang kasar, mereka bermain secara licik dan kasar, ada salah satu pemain tim shaolin yang cidera karenanya lalu tim shaolin pun membentuk strategi dengan ilmu kungfunya guna menguasai Kembali permainan al hasil tim shaolin pun bisa membalas tim preman dengan memenangkan pertandingan tersebut, sejak saat itu masyarakat desanya mulai mengenal Kembali beladiri Kungfu lalu sing dan teman-temannya pun berhasil mengubah nasib hidupnya.

Kesimpulan yang saya ambil dari nostalgia film shaolin oleh mas arik adalah hargai,jaga,dan kembangkan budaya yang ada pada daerah kita masing-masing jangan sampai budaya itu hilang atau bahkan dicuri oleh pihak-pihak lain, karena budaya adalah jatidiri kita.

demikian adalah point-point besar yang saya tangkap dari cerita nostalgia film lawas oleh mas arik untuk detailnya atau keseruan-keseruan lainnya bisa anda tonton sendiri di smart phone,laptop,dan televisi anda, apabila ada kekurangan,kesalahan,dan kekeliruan saya mohon maaf  sekian dan terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun