Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Skandal Istriku Sayang, Membuatku Hampir Gila

7 Oktober 2011   18:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:13 1988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ku lihat kau terdiam membisu, peluhmu pun berjatuhan bercampur dengan airmata. Aku masih terus menatap sosokmu dalam dendamku.  Ya, dendam yang aku rasa dimulai beberapa hari yang lalu. Ingin rasanya ku terjang kau wahai istriku, namun apa daya semua sudah terlanjur. Terlanjur aku berrumah tangga denganmu.

Kalau tidak karena aku pergi periksa ke dokter, mungkin untuk selamanya aku tak tahu akan terkutuknya dirimu. Aku hampir saja gila di hadapan dokter itu, begitu dia mengatakan aku mandul dan itu berlangsung sejak lama. Kalau memang begitu adanya, jadi gadis kecil yang bermain di taman bunga itu siapa? Anak kita berduakah? Bagaimana caranya dia hadir ke dunia, jika memang ternyata aku mandul?

Gila!

Sungguh aku hampir gila dibuat perlakuanmu yang lebih gila. Aku masih ingat dulu disaat kita memulainya untuk kesekian kalinya karena Tuhan belum mempercayakan momongan pada kita 5 tahun lamanya. Kau mengajakku berdoa kepada-Nya sebelum kita melakukannya. Kau bilang, semoga ini yang terakhir sampai aku dan kau menangis di dalam doa karena ketidakhadirannya si buah hati. Kemudian kita habiskan malam bersama dengan penuh cinta.

Manis memang, aku menikmati hidup denganmu. Aku tiba-tiba terlonjak bahagia begitu kau katakan bahwa kau hamil. Sepanjang kehamilanmu, aku menjagamu terus dan aku tambah cinta padamu. Sampai hadir si buah hati yang manis. Oh...

Semua terkuak, sayang. Ku mohon cepat katakan siapa bapak kandung anak kita sebenarnya? Apakah dia si lelaki yang selalu mengejarmu sedari SMA dulu? Kenapa kau begitu gegabah? Kau memilih jalan sesat karena kita belum ada anak sejak dulu.

Ah, bodohnya aku! Seharusnya aku tahu mengapa aku dan gadis kecil kita tak ada kemiripan sedikit pun. Kau kejam! Membohongi aku bertahun-tahun.

Mungkin kalau bukan karna aku. Kau dan gadis kecil yang bermain ria di luar sana akan aku usir dari rumah ini. Tapi apa daya? 10 tahun kita bersama membuat jiwaku terlanjur bersamamu. Gadis kecil itu? Ah, dia cantik dan aku sekali lagi terlanjur menyayanginya . Ya, Tuhan?

Aku terlanjur dan sangat-sangat merasa terhina juga. Tapi, apa daya aku malu jika kita didengar orang dalam keadaan rumah yang masih berantakan. Istriku sayang... Jangan ulangi lagi yah? Asal kau tahu saja, aku bisa beringas tiba-tiba tapi ku tahan juga. Apakah kebodohan ini aku berlangsung cukup lama sampai kita memiliki anak (entahlah) lagi?

Ku biarkan rumah tangga ini berjalan apa adanya. Ku ikut serta dalam sifatmu yang pembohong itu. Biarlah aku mengalah dan terlalu kelihatan kalah di hadapanmu yang pura-pura merasa bersalah. Aku hanya malu, malu punya rumah tangga berantakan, maka itu akan aku sembunyikan serapat-rapatnya.

Sayang, jangan kau biarkan lagi ya rahimmu dibuahi seseorang, walau aku tak mampu melakukan apa-apa lagi. Karena jika itu sempat terjadi lagi  maka aku akan pergi jauh darimu sampai betul-betul hilang dari pandanganmu. Sudahlah, hapus airmatamu! Tak perlu menangis, kau sudah menikmatinya tanpaku...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun