Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sequel 9: Pihak Pengelola Membantah Tuduhan Mengenai Masalah dr Anung dan Titin

19 November 2011   12:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

[caption id="attachment_150100" align="aligncenter" width="505" caption="google"][/caption]

Pagi-pagi sekali, Conan sudah membuka laptopnya. Belum juga mandi dan sarapan pagi. Rupanya, semalam tidurnya tak lelap. Pikiran Conan kemana-mana, mereka-reka jalan pikirannya sendiri. Keraguan kadang datang di dalam menelusuri kasus dr. Anung dan Titin. Sebenarnya sudah tampak jelas, arah mana yang harus ia lakukan untuk investigasi selanjutnya. Namun semenjak SMS dan Email semalam membuat dia bertanya-tanya , siapa Nikie sebenarnya.

Tanpa tunggu lama, setelah laptopnya terhubung dengan internet, Conan langsung menulis email untuk pengelola Koplakiana. Dalam email itu, Conan hanya menanyakan perihal status Titin yang sampai saat ini masih diunggulkan sebagai penulis terbaik dan berbakat, padahal Titin kini telah tiada. Untuk mendukung maksud pertanyaanya, Dia juga melampirkan email yang dikirimkan Nikie semalam.

Setelah mengirimkan email, Conan bergegas mandi dan menyiapkan keperluannya untuk melakukan beberapa aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan investigasi ini. Biar bagaimanapun Conan memiliki tanggung jawab lain yang perlu dia selesaikan.

***

Setelah mandi, Conan bermaksud menutup laptopnya. Namun tiba-tiba terlihat olehnya tanda email masuk. Tadinya dia menyangka hanya email dari beberapa koleganya. Namun setelah dibuka, ternyata email dari pengelola Koplakiana. Jelas saja Conan kaget, karena email yang dikirimkannya tadi hanya selisih 40 menit. “Begitu cepatkah mereka merespon email ini ? Padahal menurut Nikie semalam, pihak pengelola tidak pernah menanggapi apapun mengenai persoalan Titin dan dr. Anung ini. Ada apa ini ?” Guman Conan sambil bertanya-tanya.

Yth, Saudara Conan

Email anda sudah kami terima. Terima kasih atas informasi yang diberikan. Namun perlu saudara ketahui, sampai hari ini kami belum menerima konfirmasi apapun tentang keberadaan Titin.Sejauh tidak ada konfirmasi dari pihak keluarga atau yang berwenang kami tetap akan mempertahankan status Titin sebagai penulis terbaik dan berbakat. Jujur saja, kami baru tahu berita ini dari anda. Mungkin kami menghubungi keluarga Titin untuk mengkonfirmasi informasi yang anda berikan.

Dalam kesempatan ini juga, perlu kami beritahukan. Setelah kami memeriksa data anggota dari media sosial yang kami kelola, tidak ada yang bernama Nikie. Kami harap anda tidak begitu saja mempercayai orang yang tidak jelas datanya.

Perlu kami tambahkan, bahwa persoalan tulisan-tulisan Titin sudah kami evaluasi dan telah melalui berbagai jenjang sesuai petunjuk kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Sehingga perlu kami tegaskan bahwa semua tulisan saudari Titin layak untuk ditayang. Apalagi setiap penayangan tulisan-tulisan Titin, tidak ada surat atau email keberatan dari pihak manapun. Oleh karena itu, kami menganggap bahwa apa yang dilakukan oleh para penulis saat ini hanya bentuk protes terhadap rencana kami untuk menjadikan Titin sebagai penulis terbaik dan berbakat tahun ini.

Kami memang menghargai kebebasan berpendapat dan beropini sejauh tidak melanggar aturan yang sudah kami tetapkan. Sehingga siapa saja boleh menuliskan dari sudut pandangnya masing-masing. Kami tidak keberatan. Namun sangat kami sayangkan, apabila isi konten hanya membicarakan data dan informasi yang belum teruji kebenarannya.Kami tentu punya dasar yang dapat dipertanggungjawabkan, oleh karena itu kami mengambil sikap untuk tidak menanggapi apapun terhadap tulisan maupun pemberitaan dari anggota komunitas kami.

Sekian email kami, semoga anda bisa memahami semua yang telah kami uraikan di sini.

Terima Kasih

Pengelola Koplakiana

***

“Kok semakin aneh. Masak kabar tentang meninggalnya Titin tidak diketahui pihak pengelola? Ada apa ini? Ah, saya harus mencoba bertanya kepada Nikie!”

Sambil mengambil ponselnya, Conan mengirimkan email kepada Nikie, “Selamat pagi mbak Nikei ! Saya baru saja mendapat konfirmasi email dari pengelola Koplakiana. Saya sudah forward ke email anda. Kalau bisa, anda dapat membacanya kemudian saya minta tanggapan anda. Terima kasih !”

Sambil menunggu, Conan menghubungi Sonny di Jakarta melalui BBM. Conan ingin bertanya apakah Sonny mengenal Nikei.

“Selamat pagi mas Sonny, saya menemukan nama baru. Namanya Nikei dalam kasus dr. Anung ini. Apakah anda mengenalnya ?”

“Pagi mas Conan. Nikei siapa ya ? Anda kenal dimana ?”

“Semalam dia mengirimkan saya email, yang menjelaskan beberapa hal mengenai pemberitaan atau tulisan kawan-kawannya di Koplakiana”

“Nikei ? Saya memang punya seorang teman wartawan bernama Nikei. Tapi apakah mungkin itu dia ?”

“Oh begitu. Apakah Nikei juga adalah anggota Koplakiana ?”

“Setahu saya, banyak wartawan yang menulis di sana mas Conan!”

“O ya, kalo begitu terima kasih atas informasinya. Maaf sudah mengganggu ! Selamat pagi mas Sonny !”

“Tidak apa-apa pak. Semoga investigasinya berjalan lancar. Selamat pagi !”

***

Conan kembali lagi mengerutkan dahi. Email yang ditunggunya belum juga diterima. Dia kemudian merumuskan kembali fakta-fakta yang telah dikumpulkannya. Conan mencari-cari pertalian antara fakta-fakta yang telah diperolehnya dengan keberadaan seseorang yang bernama Nikei ini.

“Ah..saya harus menghubungi kembali Dr. Ratri nanti siang untuk mengonfirmasi temuan baru saya ini, siapa tahu ada titik terang di sana!” Setelah berkata didalam hati, Conan kemudian melanjutkan aktivitasnya pagi itu.

***

Siapakah Nikie sebenarnya ? Bagaimana respon Dr. Ratri terhadap tanggapan pengelola Koplakiana itu? Apakah Conan dapat menemukan bukti-bukti baru lagi untuk memperjelas penyelidikannya atau malah semakin rumit nantinya. Kita tunggu saja kisah berikutnya….

Bersambung…..

Sequel 1oleh : Niken Satyawati

Sequel 2oleh : Aulia Gurdi

Sequel 3oleh : Valentino

Sequel 4oleh : Bubup Prameshwara

Sequel 5 oleh : Fitri.y Yeye

Sequel 6 oleh : Ajeng Leodita Anggarani

Sequel 7 oleh : Nda nya Nindya

Sequel 8 oleh :Uli Elysabet Pardede

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun