Mohon tunggu...
Uli Elysabet Pardede
Uli Elysabet Pardede Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Inspirasiku dalam menulis adalah lagu indah, orang yang keren perjuangannya, ketakutanku dan hal-hal remeh-temeh yang mungkin saja bisa dibesarkan atau dipentingkan… Tuing! blog : truepardede.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartu Natal dari Masa ke Masa

11 Desember 2011   07:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:32 767
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

[caption id="attachment_155181" align="aligncenter" width="577" caption="Kartu Natal Pertama dilukis oleh John Callcot Horsley diperintah oleh Sir Henry Cole - WIKIPEDIA"][/caption]

Berawal saat berkunjung ke salah satu toko yang menjual pernak-pernik kerohanian kristen di kota kami Pematangsiantar. Diiringi dengan senandung natal di dalamnya dan barang-barang yang dijual ternyata mulai bertambahan yang awalnya hanya menjual alkitab, pembatas alkitab, saat teduh dan lain sebagainya. Kini bermunculan pernak-pernik natal. Salah satunya adalah kartu natal. Terpikir oleh saya kapan terakhir mendapat kartu natal. Mungkin sudah terlalu lama beberapa tahun yang lalu. Kartu natal yang indah yang setiap kali dibuka maka akan muncul lampu berkerlap-kerlip dan diiringi lagu natal 'Malam Kudus'. Mungkinkah saat ini saya akan mendapati kartu natal dari seseorang lagi? Sementara kartu natal kalah bersaing dengan SMS dan E-mail untuk ucapan natal.

Kartu natal sendiri adalah kartu ucapan natal yang dihiasi dengan pernak pernik natal yang lain seperti pohon natal, sinterklas, malaikat, boneka salju dan lain sebagainya. Isi dari kartu natal sendiri adalah ucapan selamat natal dan biasanya disisipin juga dengan ucapan selamat tahun baru karena perbedaan natal dan tahun baru hanya 1 minggu, bukan?

Kartu natal dicetak pertama kali di London, Inggris pada tahun 1843.  Yang membeli kartu natal itu hanyalah sedikit karena harga yang 1 shilling ditambah lagi kartu natal pada saat itu belum menjadi tradisi. 18 dari kartu natal itu dilelang. Di Amerika serikat kartu natal pertama kali dicetak secara komersial oleh Louis Prang dan sangat populer. Namun, ada yang meniru dan menjualnya dengan harga murah membuat Louis bangkrut. Louis sendiri disebut sebagai Bapak kartu ucapan.

[caption id="attachment_155195" align="aligncenter" width="404" caption="Kartu natal UNICEF"][/caption]

Organisasi UNICEF juga memakai kartu natal sebagai saran pengumpulan danapada tahun 1949. Juga organisasi AMPFA yang berisi dengan pelukis-pelukis penyandang cacat. Para pelukis penyandang cacat ini melukis dengan tangan dan kaki.

[caption id="attachment_155190" align="aligncenter" width="400" caption="Kartu Natal Termahal 2009"][/caption]

Pada tahun 2009 ada video pembuatan kartu natal termahal di dunia. Ya iyalah mahal karena di dalam kartu natal itu bukan hanya berisi ucapan saja melainkan disertai dengan Iphone dan perhiasan. Tahun 2011 ini, kartu natal  resmi dari Pangeran Charles sendiri dipilih dari photo pernikahan anaknya Pangeran William.

[caption id="attachment_155199" align="aligncenter" width="444" caption="Kartu natal masa kini - wikipedia"][/caption]

Kartu natal masa kini semakin unik-unik. Harganya beragam di Medan sendiri harga kartu natal dimulai dengan harga 3rb sampai 5rb dan khusus kartu natal yang dihiasi beludru dihargai sebesar 6rb (Sumber: Tribun news medan).

Kartu natal sendiri dapat mempererat silaturahmi kita pada keluarga dan sahabat  jauh. Walau kepopuleran kartu natal tergerus oleh kecanggihan zaman yang ada namun kirim-kirim kartu natal masih sering berlanjut walau tak seperti dahulu. Menurut saya pribadi, perbedaan kartu natal dan SMS adalah: "SMS diketik dengan mudahnya, sementara kartu natal apalagi kalau buatan sendiri adalah sebuah ucapan dengan perjuangan terlebih dahulu dengan mengirimnya ke kantor pos..." Dan lagi, kartu natal itu abadi namun SMS tidak menutup kemungkinan akan terhapus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun