Mohon tunggu...
Uli Nababan
Uli Nababan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

(Resume) Ideology, The Environment And One Worldview A Discourse Analysis

20 September 2017   21:24 Diperbarui: 21 September 2017   14:57 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Noranda menggunakan istilah pembangunan berkelanjutan (dan juga lingkungan lainnya konsep terkait) berubah dari tahun ke tahun. Ini mendukung komentar berbagai penulis telah membuat bahwa meskipun pembangunan berkelanjutan adalah sesuatu yang dapat kita semua setujui, kita bisa tidak setuju, apa artinya Lingkungan dan pembangunan berkelanjutan yang dominan wacana hanya karena sejumlah makna dan pluralitas filosofi yang mendasarinya bisa sama sekali mengklaim lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Ini adalah sikap retoris itu sendiri yang menegaskan bahwa wacana lingkungan sangat penting bagi masyarakat (Eder, 1996, hal 183).

Sarana adalah mereka yang memiliki pandangan jangka panjang yang menyadari bahwa kesejahteraan ekonomi dan stabilitas hanya bisa dicapai dengan penerimaan tanggung jawab sosial tertentu. Singkatnya, seseorang tetap bijaksana tapi seiring berjalannya waktu, sebagai definisi sosial tanggung jawab berubah dalam bidang perjuangan politik, definisi dari apa yang bijaksana harus melakukan perubahan Hal ini cukup mudah untuk membuang prospek perubahan  saat kita memikirkannya perjuangan untuk bergerak menuju pembangunan berkelanjutan dan kepentingan kuat yang dipikul olehnya politik alam. Konsep pembangunan berkelanjutan sebagian "tertangkap" karena itu telah menjadi encer dan bermutasi oleh berbagai kepentingan. Proses pelaporan dan kontribusi terhadap wacana yang lebih luas seharusnya dilakukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun