Mohon tunggu...
Uli Miftahul
Uli Miftahul Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dipaksa, Terpaksa, Terbiasa

17 Maret 2018   20:15 Diperbarui: 17 Maret 2018   20:18 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap insan terlahir hebat. Bahkan bukan takdir jika seseorang hanya biasa saja dalam menjalani hidup. Sesungguhnya kita semua memiliki potensi sejak dini. Bagaimana bisa dibilang begitu? karena jika kita mau dan mampu menelaah serta menggali,  kita memiliki yang namanya kemampuan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan cara dilatih. Kali ini saya ingin memberikan sedikit pengalaman yang terjadi dilingkungan sekitar saya, yaitu lingkungan anak usia dini. 

Anak memiliki potensi yang luar biasa, jika orangtua mau menggali serta membimbingnya sejak dini. namun terkadang karena kesibukan orangtua, mereka pasrah saja dengan apa yang diraih oleh si buah hati. bagaimana cara kita mengetahui bakat anak? kita bisa melakukan hal-hal kecil didalam membimbing dan mendidik mereka dikesehariannya. semisal saja saat mereka bermain, setiap hari kita beri pelajaran disela-sela bermain mereka. 

contoh saja kita beri mereka kertas gambar dengan krayon, biarkan mereka berimajinasi. mungkin bisa kita ajak mereka mengahafal kan surat-surat pendek atau doa sehari-hari. bisa juga kita ajak dia bernyanyi sesuka dan sebisanya. atau bahkan ajari si buah hati bercerita. nah, dari hal-hal kecil itu kita akan tau dia memiliki kemampuan di bidang apa. setelah kita tau, ayo dukung si buah hati. apapun yang mereka sukai, bantu mereka untuk lebih berkembang dengan mengasah kemampuan mereka agar menjadi sesuatu hal yang besar untuk diraih.

saya banyak menemukan anak yang seharusnya punya potensi namun dia tidak didukung, bahkan dia sebenarnya bisa tapi dia tidak mau karena kurang percaya diri. meskipun saya belum punya buah hati, pesan saya untuk para orangtua diluar sana ayo paksa anak untuk berkembang, menggali bakat mereka. setelah mereka terpaksa mereka akan terbiasa dengan hal yang sering mereka lakukan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun