Seperti halnya di daerah Bengkulu, BPBD (Badan penanggulangan Bencana Daerah) provinsi Bengkulu merancang pendirian radio siaga bencana untuk penyebarluasan informasi gempa dan mitigasi bencana. Selain itu Radio juga sebagai media penyadaran dan pendidikan terhadap masyarakat sekitar. Terlebih kebanyakan warga bengkulu tinggal di desa dan budaya membaca pun masih sangat rendah.
Hal ini berbeda dengan perspektif masyarakat saat ini. Televisi dan internet merupakan hal utama dalam memperoleh informasi. Nyatanya kebanyakan dari mereka menjadi apatis terhadap lingkungan sekitar, khususnya terhadap sadar bencana.
Oleh karena itu bukan hanya di Bengkulu saja yang harus sadar bencana melalui radio, melainkan kita semua harus menjadikan radio sebagai salah satu media untuk siaga terhadap bencana. Karena tidak semua informasi yang diperoleh dari televisi ataupun internet lengkap dan benar keberadaannya. Selain itu sebagai salah satu bentuk budaya Indonesia, mendengarkan RADIO.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H