Mohon tunggu...
Ulil Wanda Irianti
Ulil Wanda Irianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa program studi kesehatan masyarakat yang tertarik mengenai pembahasan isu kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Lonjaknya Angka Diabetes, Apa Solusinya?

15 Agustus 2023   08:02 Diperbarui: 15 Agustus 2023   08:07 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kini, banyak media social yang mulai mengabarkan lonjakan kasus diabetes di Indonesia. Bahkan secara terang-terang akun tiktok dengan username @Arya Pujangga memperlihatkan jelas banyaknya suntikan insulin yang dimiliki. 

Tak jarang banyak yang belum mengerti mengenai diabetes hingga tibalah pada kondisi cukup memperhatinkan. Diabetes Mellitus merupakan penyakit degeneratif paling umum ditemukan. Penyakit ini ditandai naiknya kadar gula darah karena adanya gangguan pada sekresi insulin. Indonesia merupakan negara kedua terbesar setelah India yang mempunyai penderita Diabetes terbanyak di tingkat Asia Tenggara.  

IDF tahun 2012 menyebutkan bahwa faktor risiko untuk diabetes tipe 2 (dua) adalah kegemukan, diet, aktivitas fisik, meningkatnya usia, resistensi insulin, riwayat keluarga diabetes, dan etnis. Pola makan yang salah akan menyebabkan rusaknya kinerja pankreas yang mengubah pasokan gula menjadi insulin. Penyakit DM kebanyakan adalah penyakit keturunan, bukan penyakit menular, meskipun demikian bukan berarti penyakit tersebut pasti menurun kepada anak, walaupun, kedua orang tuanya yang nornal (non-DM), yang jelas penderita DM lebih cenderung mempunyai anak yang menderita penyakit DM. 

Angka diabetes mellitus diperkirakan akan semakin meningkat jika tidak ada tindakan yang diambil untuk mencegah dan mengelola diabetes dengan baik. Oleh karenanya yang harus segera dilakukan agar lonjakan angka tidak semakin curam hingga menjadi permasalahan yang besar dan berdampak luas adalah dengan menggaungkan pentingnya pola hidup sehat dan deyeksi dini terutama bagi kelompok yang memiliki resiko tinggi.  

Kebiasaan buruk parah remaja yang sering konsumsi fast food apalagi minuman berkaleng, harus mulai dibatasi. Mengingat kandungan gula pada minuman kaleng dapat dikatakan sangat banyak. Bahkan tak jarang ada yang menyembunyikan kandungan gula dengan nama lain, oleh karena itu perlu kewaspadaan. Kurangnya aktivotas fisik memnyebabkan penumpukan gula darah yang akan terus mingkatkan resiko diabetes. Oleh sebab itu penting untuk kita mengetahui kondisi tubuh, mencegah segala kemungkinan jalur masuk penyakit ketubuh hingga mendeteksi sejak dini resiko timbulnya penyakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun